#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 520-Penutup)
Oleh, Dalem Tehang SETELAH aku melipat kertas yang dikirimkan Bulan, memasukkannya ke kantong baju, istriku Laksmi kembali meng...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 519)
Oleh, Dalem Tehang “ KENDALIIN diri aja. Karena kehebatanmu akan hilang saat kamu tidak percaya pada diri sendiri. Pede ajalah....
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 518)
Oleh, Dalem Tehang PROSES pengecekan di ruang terakhir menjelang keluar lokasi rutan ini pun tidak berlangsung lama. Dan set...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 517)
Oleh, Dalem Tehang SIPIR Mirwan yang tengah bertugas di pos penjagaan dalam, mengajakku berbincang di sudut ruangan. Sambil men...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 516)
Oleh, Dalem Tehang “ JADI , abang di belakang layar aja ya. Didit yang di depan,” kata pak Manto, seusai Didit menjelaskan panja...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 515)
Oleh, Dalem Tehang “ AKU sudah tahu mau divonis berapa lama, pak. Itu alasan yang pertama. Jadi, sudah kebayang berapa bulan la...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 514)
Oleh, Dalem Tehang “ ITU Aris kan, om,” kata pak Ramdan. “Iya, kalau ngelihat postur dan gayanya sih, pak. Aris itu,” jawabku. ...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 513)
Oleh, Dalem Tehang PETANG menjelang, kami pun berkemas untuk kembali ke area steril rutan. Setelah seharian menghabiskan wakt...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 512)
Oleh, Dalem Tehang “ SUDAH kebayang belum, siapa yang mau dijadiin pengendali bayangan?” tanya komandan, setelah kami berdiam b...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 511)
Oleh, Dalem Tehang KU ceritakan bila aku sudah aktif bertugas di ruang bagian umum, sejak pukul 09.00 sampai jam 17.00, sehingg...