![]() |
Warga Bandardalam Pesisir Barat menandu kepala desanya untuk mendapatkan perawatan medis di Puskesmas yang berjarak sekitar 12 km. Foto. Eva. |
INILAMPUNGCOM -- Rudi Meilano, peratin (kepala desa) Pekon Bandardalam Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, terpaksa ditandu untuk berobat atau mendapatkan perawatan medis ke Puskesmas Bengkunat.
Pada Jumat, 18 April 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, warga Bandardalam secara bergantian membawa Rudi dengan tandu berjalan kaki menempuh jarak lebih dari 12 kilometer menuju puskesmas. Hal ini dilakukan karena Bandardalam merupakan desa terisolir dan belum bisa diakses dengan mobil.
Peratin Wayharu, Dian Setiawan mengatakan, masyarakat Bandarbalam secara bergantian menggotong Peratin Bandardalam yang sakit menggunakan tandu yang terbuat dari susuan papan dan bambu.
"Informasinya beliau (Peratin Rudi Meilano-red) sakit perut tetapi sudah parah sehingga harus keluar dari wilayah Wayharu untuk dievakuasi menuju Puskesmas Bangkunat," ungkap Dian.
Dian menerangkan perjalanan evakuasi tersebut menempuh perjalanan yang cukup lama setidaknya tiga hingga empat jam perjalanan kaki, dengan rute melewati jalan darat, bibir pantai, hingga menyeberangi beberapa sungai besar.
"Jika ditotal jarak tempuh dari Bandardalam menuju Sumberrejo mencapai 12,2 kilometer. Dengan perkiraan perjalanannya membutuhkan waktu hingga empat jam. Maka dari itu evakuasi tersebut memang mengharuskan melibatkan banyak masyarakat yang dilakukan secara bergantian," jelas Dian.
Dian berharap agar upaya dalam membuka keterisoliran Wayharu dapat segera terwujud. Sehingga kejadian-kejadian serupa tidak lagi terjadi dan masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbilang mendesak.
"Kami sangat berharap upaya Pemkab Pesibar bersama Pemprov Lampung untuk mewujudkan harapan terbesar masyarakat Wayharu bisa segera dikabulkan pemerintah pusat. Ini tidak hanya tentang bagaimana ekonomi masyarakat bisa meningkat pesat, lebih penting dari itu adalah agar bagaimana masyarakat bisa cepat mendapatkan penanganan medis ketika dalam kondisi mendesak, sehingga nyawa seseorang bisa terselamatkan," pungkas Dian. (Eva)