Oleh Muhtar Hadi
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Metro
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung menyelenggarakan Silaturahmi Syawal dengan seluruh keluarga besar Muhammadiyah Lampung di Hotel Soeltan Luxe Bandar Lampung, Sabtu, 12 April 2025.
Hadir dalam acara tersebut jajaran pimpinan Muhammadiyah Lampung baik dari unsur Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Lampung, Pimpinan Amal Usaha se Lampung, dan organisasi otonom tingkat wilayah.
Para Pimpinan Aisyiyah se Lampung, serta undangan dari unsur pemerintah, mitra perbankan, para alumni angkatan Muhammadiyah ada organisasi pemuda, IMM, IPM, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Prof.Dr. Sudarman, M.Ag menyatakan sangat terharu karena dalam silaturahmi Syawal ini banyak sesepuh Muhammadiyah Lampung yang bisa hadir. Sebagian mereka bahkan rela untuk membatalkan acara lain hanya untuk menghadiri acara silaturahmi PWM.
Ketua PWM juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djauzal yang berkenan hadir bersama beberapa Bupati dan wakil bupati di Provinsi Lampung, para pejabat Forkompinda. Terimakasih juga atas kehadiran mitra sejawat perbankan, Kanwil Kemenag, Nahdhatul ulama, pimpinan Muhammadiyah dari semua tingkatan dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah se Lampung.
Tema silaturahmi syawal tahun 1446 H ini adalah Bersinergi untuk Lampung Berkemajuan. Dengan tema ini Muhammadiyah siap bersinergi dengan pemerintah Lampung untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Sejarah Muhammadiyah adalah sejarah pengabdian dan amal shaleh.
Sejak Muhammadiyah ada di Lampung, tokoh-tokoh Muhammadiyah telah memberikan kontribusi bagi provinsi Lampung.
Hingga sekarang ini Muhammadiyah Lampung telah memiliki 250 sekolah, 29 Pondok Pesantren, 5 Universitas, beberapa rumah sakit dan klinik, panti asuhan, dan lain-lain. Ada 15 PDM, seratus lima puluhan cabang dan 600-an ranting.
Muhammadiyah siap bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah terutama lewat 38 program Astacita pemerintah. Kami bersyukur dan bangga karena memiliki gubernur yang rajin beribadah dan rajin shalat subuh berjamaah.
"Terimakasih Pak Gubernur, Muhammadiyah siap bersama pemerintah mensukseskan program pemerintah provinsi Lampung," kata Prof Sudarman dimimbar pidatonya.
Sementara itu dalam Sambutannya, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djauzal menyatakan merasa terhormat hadir di acara silaturahmi Syawal yang dihadiri seluruh keluarga besar Muhammadiyah se Lampung. Gubernur mengatakan bahwa acara halal bihalal Muhammadiyah ini adalah acara halal bihalal halal di luar pemerintah yang pertama kali dihadiri.
“Saya dari keluarga Muhammadiyah, Ibu saya adalah Aisyiyah Lampung Utara tahun 1977. Bahkan, Datuk saya (kakek) dari Lampung Utara yang merupakan kakek saya juga orang Muhammadiyah. Dari kecil saya dididik oleh kakek saya yang ulama itu karena saya besar bersama beliau. Ayah saya dulu cukup sibuk sehingga saya banyak bersama kakek. Kakek saya sering bertugas sebagai Khotib Jum’at dan saya sering diajak beliau, dari situlah saya mulai belajar nilai-nilai agama,” paparnya dalam sambutan.
Dia mengenang sang kakek, ketika hendak khotbah Jumat atau ketika ceramah. Sang kakek selalu mencatat dan menuliskan isi pidatonya.
Mirza kecil memperhatikan tradisi menulis ternyata sudah dilakukan oleh kakeknya.
Gubernur juga mengatakan banyak belajar dari kader-kader Muhammadiyah.
“Termasuk guru politik saya itu adalah kawan-kawan dari Muhammadiyah. Sehingga ketika berada di acara ini saya merasa sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah,” teranya lebih lanjut.
Lebih jauh, RMD menyinggung, bahwa Provinsi Lampung ini sangat subur karena itu sangat menarik bagi investor.
Infrastruktur seperti pelabuhan semua ada disini. Uang beredar di Lampung ini kurang lebih 400 T per tahun, namun 70% di bawa keluar Lampung. Tata niaga belum diatur oleh pemerintah. Dan ini harus menjadi perhatian. Pasar harus diintervensi, supaya nilai tambahnya untuk masyarakat Lampung.
Selama ini pasar dibiarkan sendiri sesuai dengan mekanisme pasar, tidak ada intervensi pemerintah. Padahal dulu, Nabi Muhammad saat pertama hijrah yang dibangun pertama adalah masjid dan yang kedua adalah pasar. Ekonomi dan kesejahteraan masyarakat membutuhkan intervensi pemerintah. IPM provinsi Lampung masih sangat rendah. Tingkat pendidikan juga masih rendah.
“Masih banyak lulusan yang belum tertampung dalam pendidikan sesuai dengan tingkatannya. Persoalannya biaya pendidikan masih sangat tinggi dibandingkan dengan pendapatan masyarakat. Banyak ijazah yang masih tertahan di sekolah karena belum bisa memenuhi kewajiban biaya di sekolah,” ujarnya.
Persolan Lampung ini sangat banyak, karena itu saya meminta Muhammadiyah bisa ikut membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan ini. Saya ingin tarik kader-kader Muhammadiyah bisa membantu kpemerintah. Kita butuh SDM yang kuat dan berkualitas supaya kemakmuran di Lampung ini bisa dikelola dan tidak keluar Lampung.
Menurutnya, masalah lain adalah infrastruktur terutama jalan. Jalan yang dikelola provinsi dan kabupaten seluruh Lampung yang mantap rata-rata antara 20-30%. Ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Lampung selama ini secara penuh dikuasai pasar sehingga dikendalikan para pemilik modal. Kelompok di bawah seperti petani menjadi korban.
“Saya berharap Muhammadiyah bisa membantu masyarakat dalam persoalan ekonomi ini. Demikian harapan Gubernur Mirza terhadap keluarga besar Muhammadiyah,” pungkasnya. (Mukhtar Hadi/PDM Kota Metro,Lampung,)