Gubernur Mirzani Djausal membajak sawah dengan traktor saat panen raya di Trimurjo, Lampung Tengah, Senin (7/4/2025) (fjr/inilampung)
INILAMPUNGCOM --- Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Ardito Wijaya, menebar mimpi besarnya saat memberi sambutan pada acara panen raya padi di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Senin (7/4/2025) pagi.
Apa mimpi besar mantan wakil bupati itu? Ia mentargetkan di tahun 2025 ini luas tanaman padi di wilayahnya meningkat menjadi 206.000 hektar. Dengan luasan lahan baku seperti itu, Ardito memproyeksikan produksi gabah di Kabupaten Lamteng bisa mencapai 1 juta ton.
Disampaikan, produksi padi tahun 2024 di daerah Lamteng mencapai 595.377 ton gabah kering giling dengan luas panen 107.705 hektar. Sedangkan khusus di Kelurahan Adipuro yang dilakukan panen raya, dilakukan penanaman padi di atas lahan seluas 326 hektar dengan produktivitas 7,2 ton per-hektar, sehingga total produksi diperkirakan mencapai 2.347 ton gabah dengan harga jual Rp 6.500 per-kilogram.
Kenapa disebutkan Bupati Ardito menebar mimpi besar? Karena menurut data Kementerian Pertanian RI, kabupaten itu hanya memiliki lahan baku sawah seluas 79.664,17 hektar di tahun 2019 lalu. Sedangkan di tahun 2024, luasannya tinggal 69.061,93 hektar saja. Terjadi alihfungsi lahan seluas 10.602,24 hektar.
Bila Bupati Ardito Wijaya mentargetkan luas tanaman padi meningkat menjadi 206.000 hektar di tahun 2025 ini maka setidaknya harus dilakukan penambahan luas tanam sebanyak 107.000 hektar. Dan sudah pasti, untuk mewujudkannya bukan pekerjaan mudah. (fjr/inilampung).