![]() |
Kantor PT LJU Bandarlampung |
INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Lampung Jasa Utama (LJU) terus “bermasalah”. Yang teranyar, puluhan pegawainya sudah 3 bulan belakangan ini tidak mendapatkan hak gajinya.
Menurut penelusuran inilampung.com, Minggu (27/4/2025) petang, jumlah pegawai yang tidak menerima gaji selama 3 bulan ini sebanyak 30-an orang.
Total PT LJU harus mengeluarkan anggaran untuk membayar gaji pegawainya perbulan antara Rp 150 juta hingga Rp 200 jutaan. Dengan demikian, BUMD Pemprov Lampung itu setidaknya mesti menyiapkan dana Rp 500 jutaan untuk menyelesaikan tanggungjawab terhadap puluhan pegawainya.
Seorang pegawai PT LJU yang dihubungi melalui telepon membenarkan ia dan puluhan sejawatnya 3 bulan terakhir tidak gajian.
“Bener informasi itu. Kami pegawai PT LJU sudah 3 bulan ini tidak gajian. Dengan hormat kami meminta Gubernur Mirza untuk turun tangan, agar hak kami sebagai pegawai BUMD milik Pemprov Lampung ini dapat segera diberikan,” kata pegawai tersebut.
Menurut pegawai itu, ia dan sejawatnya sebenarnya telah menyiapkan surat permohonan kepada Gubernur Mirza untuk segera melakukan pembenahan terhadap PT LJU. Mengingat selama ini kegiatan usaha yang dilakukan juga tidak banyak membawa kemajuan.
“Kalau memang PT LJU ini berkembang baik seperti yang dilaporkan selama ini, nggakmungkinlah kami sekitar 30 orang sebagai pegawainya sampai 3 bulan nggak gajian,” imbuhnya.
Terancam Kolaps
Berkembang kabar bila saat ini PT LJU yang dipimpin Arie Sarjono sebagai direktur utama, terancam kolaps. Apalagi setelah Kejati Lampung menyita uang Rp 59 miliar yang ditengarai bagian dari kasus dugaan tipikor yang melilit anak usahanya, PT Lampung Energi Berjaya (LEB).
Namun kabar yang berkembang itu ditampik oleh Komisaris Independen PT LJU, Asrian Hendi Caya.
“Keuangan tidak kolaps, bisnis tetep jalan kok. Memang, ada bisnis yang tertunda. Karena ada bisnis yang tertunda itulah maka ada penyesuaian keuangan. Efisiensi sedang dilakukan dalam rangka penataan keuangan,” tutur Asrian Hendi Caya, Minggu (27/4/2025) malam, melalui pesan WhatsApp.
Diakuinya, gaji bagi puluhan pegawai PT LJU di bulan Maret termasuk yang tertunda, karena ada pergeseran pengeluaran. Kalau untuk gaji bulan April ini, sedang berjalan prosesnya.
Asrian menyatakan, selama ini direksi rutin melaporkan perkembangan usaha kepada komisaris, dan komisaris memang sering meminta konfirmasi perkembangan usaha.
Disinggung mengenai Arie Sarjono yang dikabarkan tidak aktif lagi sebagai dirut, Asrian menegaskan: “Sampai saat ini, Dirut tetap aktif. Memang akhir pekan kadang ke Jakarta, karena keluarganya memang tinggal di Jakarta. Tetapi, tidak setiap minggu dirut kesana”.
Mohon Dukungan Gubernur Mirza
Komisaris Utama PT LJU, Budhi Darmawan, menyatakan hal yang sama dengan Asrian. Diakui, gaji pegawai untuk bulan Maret tertunda, sedangkan April masih bulan berjalan.
“Kondisi keuangan PT LJU tidak kolaps, tapi memang perlu ditata dan dilakukan efisiensi. Komisaris sudah menyarankan untuk direksi melakukan efisiensi, yang saat ini sedang dibicarakan opsi-opsinya,” urai Budhi Darmawan, Minggu (27/4/2025) malam, melalui pesan WhatsApp.
Kepala Dinas PSDA dan Plt Ketua KONI Lampung ini menegaskan, sampai sekarang direktur utama PT LJU, Arie Sarjono, tetap aktif saat hari kerja.
“Mohon doa dan dukungannya, semoga LJU bisa semakin baik,” pungkas Budhi Darmawan. (kgm-1/inilampung)