INILAMPUNGCOM -- M. Alzier Dianis Thabranie bikin kejutan, ditengah spekulasi politik menjelang Musda Golkar Lampung.
Alzier Dianis Thabranie yang berniat maju sebagai Ketua Golkar Lampung, itu secara tiba-tiba muncul -- kongko, ngopi bareng, dan berangkulan --- dengan tokoh paling berpengaruh --- H. Faisol Djausal ayah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (RMD).
Pertemuan "khusus" itu berlangsung dirumah H. Faisol Djausal, kawasan elite di Jl. Nusa Indah, Pahoman Bandar Lampung, Kamis (10/4/2025).
H. Faisol Djausal adalah kontraktor papan atas. Lewat bendera PT Rindang 31-- nama Kyai Faisol Djausal cukup disegani dikalangan pengusaha, dan pebisnis. Dia banyak berkontribusi dalam membangun infrastruktur di Lampung.
Ketua HKTI, itu diikenal juga punya kedekatan khusus Presiden Prabowo Subianto.
Dalam foto terlihat Faisol dan Alzier duduk bersama di sebuah sofa. Dia juga berdiri berangkulan mengenakan kemeja batik lengan pendek dibalut celana panjang hitam dan Faisol mengenakan topi, pakaian lengan putih casul. Tampak rileks.
Silataruhmi dan Saudara Tua
Pertemuan Alzier dengan H. Faisol Djausal -- ayah Gubernur Rahmad Mirzani tak bisa dibantah --- mengundang spekulasi politik.
"Ini tidak ada politik-politikan ya, cuma silaturahmi biasa dengan saudara tua saya, ayahanda Haji Faisol," kata Alzier Dianis berkelit, saat di konfirmasi apa makna dibalik pertemuan 2,5 jam itu.
Alzier menepis soal pertemuannya ada agenda politik menjelang Musda Golkar, yang akan digelar bulan Juni 2025 mendatang.
Alzier Dianis menyebut pertemuan keduanya dilakukan dalam rangka silaturahmi Idulfitri. Meskipun, tak dibantah --- pertemuan selama dua setengah jam tersebut membahas banyak hal.
Bagi Alzier, persahabatan dengan Faisol telah berlangsung hampir 45 tahun, dan tidak pernah selisih meski jarang ketemu.
Misi Alzier yang utama adalah untuk menyatukan seluruh tokoh dan berbagai kekuatan politik untuk mendukung kepemimpinan Gubernur Lampung yang baru, Rahmad Mirzani - Jihan Nurlela.
Lampung harus lebih maju dari kepemimpinan sebelumnya. "Para para kepala daerah harus sadar bahwa periode 5 tahun itu singkat. Jangan sampai ngak ada hasil, dan rakyat harus merasakan manfaat dari kepemimpinannya," kata Alzier menegaskan. (bi/inilampung)