INILAMPUNGCOM --- Kasus teror di rumah pengusaha Thomas Aziz Riska, Jln Nusa Indah, Rawalaut, Bandar Lampung, Sabtu (29/3/2025) dinihari, yang menewaskan salah satu satpam bernama Aop Sopian, terus menjadi perbincangan publik.
Apalagi setelah beredar kabar bila pihak berwajib menengarai salah satu pelaku teror yang berhasil diamankan yaitu Abu Bakar sebagai ODGJ alias orang dalam gangguan jiwa.
Banyak pihak meragukan kesimpulan awal tersebut. Tidak juga ada yang mengaitkan dengan dugaan kasus perampokan. Meski diketahui pada sepeda motor pelaku ditemukan senjata tajam.
Terlepas dari berbagai spekulasi yang masih berseliweran di masyarakat, Gubernur Rahmat Mirzani Djauzal pun memberikan perhatian cukup serius terkait kasus teror di rumah Thomas Aziz Riska itu.
Diketahui melalui video yang beredar, Gubernur Mirza tampak berada di depan rumah Thomas Riska hanya beberapa saat setelah peristiwa teror terjadi. Tampak juga beberapa kolega dekat Mirza. Menurut sebuah sumber, saat itu Mirza dan para sahabatnya tengah beri’tikaf di masjid setempat.
Selang beberapa saat, Arinal Djunaidi, mantan Gubernur Lampung 2018 -2024, juga berkunjung ke rumah Thomas Rizka, sebagai bentuk empati atas musibah tersebut.
Besuk Rumah Sakit
Tidak hanya itu. Sabtu (29/3/2025) pagi, Gubernur Mirza juga membezoek anggota keluarga Thomas Aziz Riska, berinisial I, yang terkena sabetan senjata tajam pelaku dan dirawat di RSUDAM Bandar Lampung.
Dalam dialog, terungkap pengakuan bila dinihari itu ia tengah bersama anak Thomas yang dipanggil Raja dan ternyata diikuti kedua pelaku dengan sepeda motornya sejak lampu merah dekat Chandra Supermarket, Rawalaut. Banyak runtutan kesaksian yang disampaikan. Termasuk saat ia bersama Raja sampai depan rumah, kedua pelaku menghentikan sepeda motornya.
“Saya sempat tanya, kalian siapa. Tapi salah satunya kasih isyarat untuk saya diam dengan taruh jari tangan di mulutnya,” kata saksi berusia 20 tahunan itu kepada Gubernur Mirza.
Pada saat itu, Gubernur Mirza membuka handphone-nya, dan menunjukkan sebuah foto kepada saksi I. Mirza ingin mendapatkan konfirmasi; apakah yang di foto tersebut pelakunya. Saksi I menjawab: “Saya nggak kenal..!”
![]() |
Jenazah Aop Sopian, Sabtu (29/3/2025) siang, dimakamkan di TPU dekat Stadion Pahoman, setelah disolatkan di Masjid Al-Amin. (ist/inilampung) |
Gedor-Gedor Kamar
Saksi juga menguraikan, setiba ia dan anak Thomas di rumah serta dalam kuntitan orang tidak dikenal, segera memberitahu penjaga rumah, Aop Sopian.
Saat itu, satpam berusia 52 tahunan tersebut bergegas mengusir kedua orang yang sudah ada di dalam pagar rumah pada dinihari.
Namun, kedua pelaku yang diduga kuat telah merencanakan aksinya dengan membawa senjata tajam, langsung melakukan penganiayaan. Tak ayal, leher Aof Sopian pun terbelah akibat hujaman senjata tajam pelaku. Tak hanya itu.
Kepala petugas kemanan rumah pengusaha beken di Lampung, Thomas Aziz Riska, itu juga tersabet senjata tajam hingga terkelupas sebagian batoknya, ditambah pergelangan tangan kiri yang luka parah akibat senjata tajam. Darah bersimbah begitu banyak dari tubuh pria berbadan tinggi tegap tersebut. Hingga akhirnya, ia terkulai.
Melihat penjaga rumah terbantai, keluarga Thomas berlari masuk ke dalam. Dan mengunci pintu. Kedua pelaku menggedor-gedor.
Memerintahkan mereka keluar.
“Ada 10 kali mereka menggedor-gedor pintu. Kami semua diam didalam kamar, sampai kemudian polisi datang dan terdengar ada suara tembakan,” tutur saksi I.
Menurutnya, aksi teror yang dialaminya beserta keluarga Thomas Aziz Riska oleh kedua pelaku sekitar 15 menitan, hingga kemudian polisi datang.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay menyatakan, kasus teror di rumah pengusaha wisata tersebut masih dalam penyelidikan. Tim Inafis dan Reskrim telah bekerja. (fjr/inilampung)