Cari Berita

Breaking News

Ini Data Stok Pangan Jelang Lebaran

Dibaca : 0
 
Editor: Rizal
Minggu, 09 Maret 2025

Stok dan harga Bawang putih jelang Lebaran 2025 (ist/inilampung)


(Bagian II)

 

Stok awal tahun 2025 untuk komoditas bawang putih sebanyak 3.066 ton, mengalami penyusutan atau tercecer 537 ton. Total ketersediaan Januari-April 11.113 ton, dengan total kebutuhan di bulan yang sama 9.018 ton. Stok akhir terdapat 2.095 ton.


Kebutuhan masyarakat Lampung akan bawang putih perharinya 75 ton, dengan kebutuhan bulanan 2.255 ton. Pada bulan Januari-April direncanakan impor sebanyak 8.584 ton.


Untuk cabai besar, dengan stok awal tahun 2025 sebanyak 1.455 ton, yang susut atau tercecer 3.227 ton, dan diperkirakan produksi Januari-April sebanyak 7.423 ton. Total ketersediaan 9.851 ton dengan total kebutuhan 8.703 ton. Stok akhir Januari-April 1.148 ton.


Kebutuhan perhari masyarakat Lampung akan cabai besar mencapai angka 73 ton, dengan kebutuhan bulanan 2.176 ton. Ada rencana impor sebanyak 4.200 ton.


Sementara cabai rawit yang memiliki stok awal 2025 sebanyak 2.957 ton, susut atau tercecernya 5.254 ton. Perkiraan produksi Januari-April 3.424 ton, direncanakan impor 9.729 ton. 


Ketersediaan cabai rawit Januari-April 10.856 ton, dengan total kebutuhan 9.583 ton. Kebutuhan harian masyarakat di angka 80 ton, dan kebutuhan bulanan 2.396 ton. Stok akhir cabai rawit 1.273 ton.

Sementara untuk jagung, stok awal 2025 di posisi 197.348 ton, dengan tingkat penyusutan atau tercecer 257.090 ton. Perkiraan produksi Januari-April sebanyak 871.784 ton.


Total ketersediaan di angka 689.103 ton, dengan total kebutuhan 391.548 ton. Untuk komoditas jagung, ada rencana ekspor sebanyak 122.939 ton. Kebutuhan masyarakat perhari 3.263 ton dan kebutuhan bulanan 97.887 ton. Stok akhir Januari-April 297.555 ton.


Sedangkan kedelai yang memiliki stok awal 2025 sebanyak 3.240 ton, penyusutan atau tercecernya 14 ton. Perkiraan produksi Januari-April 271 ton. Untuk komositas ini ada rencana impor sebanyak 21.678 ton.


Total ketersediaan kedelai Januari-April 28.300 ton, dengan total kebutuhan 24.283 ton. Perhari kebutuhan kedelai mencapai 202 ton, dan kebutuhan bulanan 6.071 ton. Stok akhir Januari-April 2025 di angka 4.017 ton.


Yang perlu diketahui, informasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, untuk komoditas cabai diasumsikan stoknya mengalami penyusutan 75%, stok bawang merah susut 17%, dan stok bawang putih susutnya 5%.


Lalu bagaimana dengan produksi dan konsumsi perikanan tangkap dan budidaya? Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung, produksi perikanan tangkap dan budidaya Januari-April 2025 mencapai 119.574 ton, sedangkan konsumsi ikan oleh masyarakat hanya 116.966 ton. Sehingga surplus 2.608 ton.


Produksi ikan kembung di Januari hingga Maret 2025 sebanyak 7.891 ton, ikan tongkol 2.969 ton, dan ikan bandeng 4.734 ton.


Bagaimana dengan harga pangan di bulan Ramadhan menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 H ini? Sangat fluktuatif. Hal ini berdasarkan data harga rata-rata di tingkat konsumen pada kabupaten/kota se-Lampung hingga 4 Maret lalu.

Misalnya, beras premium dengan HAP Rp 14.900, pada beberapa kabupaten/kota harga di tingkat konsumen justru dibawahnya, yaitu Rp 14.563. 


Bahkan di Kabupaten Way Kanan dan Tulang Bawang Barat (TBB) harganya hanya Rp 13.500. Di Kabupaten Lampung Timur yang tinggi, yaitu Rp 15.200 pr-Kg. 


Sementara beras medium dengan HAP Rp 12.500, hanya di Bandar Lampung yang tinggi, yaitu diharga Rp 14.000 per-Kg. Di pasaran wilayah Lampung Selatan, Pringsewu, dan TBB harganya sama dengan HAP, yaitu Rp 12.500. Sedangkan pada kabupaten atau kota lainnya, rata-rata di angka Rp 13.007 per-Kg. 


Untuk beras SPHP dengan HAP Rp  12.500, mayoritas daerah harganya di tingkat konsumen Rp 12.400. Bahkan di TBB hanya Rp 12.000 per-Kg. Namun di Kota Bandar Lampung Rp 12.700.


Bagaimana fluktuasi harga pangan lainnya di berbagai wilayah kabupaten/kota se-Lampung? Besok lanjutannya. (bersambung/fjr/inilampung)          

LIPSUS