![]() |
Demo DPP IMM di Kemendes PDT (ist/inilampung) |
INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung menyayangkan aksi DPP IMM di kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia (Kemendes PDT RI) pada 7 Maret 2025 lalu. Pasalnya, Aksi Demonstrasi tersebut berujung bakar-bakar serta kericuhan dan perusakan di gedung Kemendes PDT dan sekitarnya.
IMM Lampung mengaku kaget dan prihatin dengan aksi mahasiswa sebagai organisasi yang memiliki slogan “Anggun Dalam Moral” yang berujung ricuh. Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik (HPKP) DPD IMM Lampung, Firmansyah, menyatakan bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan semangat perjuangan IMM yang berbasis kajian dan pendekatan intelektual.
"Sebagai kader Muhammadiyah, kita seharusnya mengedepankan pendekatan dialogis dan intelektual dalam menyikapi kebijakan pemerintah. Aksi dengan tindakan anarkis justru mencoreng nama baik IMM secara keseluruhan serta mengaburkan tujuan utama dari gerakan mahasiswa yang seharusnya mengawal kebijakan secara objektif," ujar Firman
Pihaknya juga mempertanyakan tujuan dan substansi aksi tersebut, mengingat Menteri Desa Yandri Susanto telah bekerja maksimal dalam menjalankan program pembangunan desa yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
“Jika ada kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat desa, IMM seharusnya menyampaikannya melalui kajian akademik yang berbasis data dan argumentasi yang kuat, bukan dengan aksi yang justru berpotensi kontraproduktif,” lanjutnya.
Selain mempertanyakan aksi di Kemendes PDT, Firman juga menyoroti pentingnya DPP IMM untuk lebih fokus mengadvokasi isu-isu yang lebih substansial dan berdampak luas bagi masyarakat. Ia menilai bahwa ada banyak persoalan strategis yang seharusnya menjadi perhatian utama DPP IMM.
“Ada banyak persoalan seperti dugaan korupsi di Pertamina, masalah stabilitas ekonomi nasional, serta berbagai kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kesejahteraan rakyat. IMM sebagai organisasi intelektual harus memprioritaskan agenda perjuangan yang benar-benar berdampak luas," tegasnya.
Ia juga menilai bahwa dalam kondisi saat ini, DPP IMM memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa setiap gerakan yang dilakukan benar-benar memiliki dasar yang kuat. Tidak hanya menjadi aksi reaktif yang kurang terarah terkesan menjadi alat pukul personal ansih.
Firman mendesak DPP IMM untuk segera mengklarifikasi alasan di balik aksi tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan kader dan masyarakat luas. Ia menegaskan bahwa tanpa adanya kejelasan, aksi tersebut justru dapat memicu perpecahan di internal IMM dan merusak citra organisasi.
"Kami mendesak DPP IMM untuk segera memberikan klarifikasi terkait aksi kemarin. Jangan sampai gerakan IMM dianggap tidak memiliki arah yang jelas dan justru menimbulkan polemik di internal organisasi serta menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat," ujarnya.
Firman juga mengungkapkan bahwa DPD IMM Lampung mengecam keras tindakan anarkis dalam aksi tersebut dan menduga ada pihak-pihak asing atau oknum-oknum tertentu yang menunggangi aksi dengan mengatasnamakan DPP IMM ke Kemendes PDTT. ini betul-betul merusak citra kader IMM kami di daerah sangat menyayangkan aksi tersebut.
"Kami curiga ada pihak luar yang menunggangi aksi ini demi kepentingan tertentu. IMM harus waspada agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin merusak nama baik organisasi. IMM harus tetap menjadi gerakan moral dan intelektual, bukan sekadar alat bagi kelompok tertentu yang ingin mengambil keuntungan politik atau ekonomi," tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh kader IMM untuk memperkuat konsolidasi internal agar IMM tetap menjadi organisasi yang berwibawa, independen, dan memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat. Bukan dijadikan sekedar alat politik bagi orang-orang tertentu.(rls/inilampung)