Cari Berita

Breaking News

Ali Rahman, Pejabat Kesayangan Sjachroedin ZP

Dibaca : 0
 
Editor: Rizal
Senin, 10 Maret 2025

 

Ali Rahman, Bupati Way Kanan (ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Way Kanan - Kabar duka mengejutkan seluruh masyarakat Provinsi Lampung. Senin (10/3/2025) sekira pukul 11.05 Wib, Bupati Way Kanan, Ali Rahman, dikabarkan meninggal dunia di RSUDAM Tanjung Karang. 


Berbagai informasi mengenai wafatnya Ali Rahman pun memenuhi media sosial. Ucapan duka cita –Innalillahi wainna ilaihi rojiun- diikuti doa kebaikan husnul khotimah muncul di berbagai laman. Semua merasa kehilangan dengan kepulangan Ali Rahman ke pelukan Tuhan.


Hampir tidak ada tokoh di Lampung yang tidak mengenal pria yang selalu bersahaja dan baik hati ini. Bahkan, ia disebut-sebut sebagai salah satu pejabat kesayangan mantan Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP.


Pada era 2013-an ketika Ali Rahman dipercayanya menjabat Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Lampung, Bang Oedin –sapaan akrab Sjachroedin ZP- pernah berucap: “Ali Rahman itu orang baik, jujur, loyal, berdedikasi tinggi dalam urusan pekerjaan. Maka saya percaya dia jadi Kepala Dinas Bina Marga.”


Saat itu, Bang Oedin memang sedang getol-getolnya menggarap infrastruktur. Dengan pengalaman mumpuninya, Ali Rahman mampu mewujudkan mimpi pimpinannya. Termasuk mulai menggarap Kota Baru.


Hari ini, Senin (10/3/2025), Ali Rahman telah kembali ke pangkuan Robbul Izzati. Meninggalkan segala kebaikan dalam kiprahnya selama ini.


Perjalanan panjang kehidupan putra pasangan M. Daud dan Sri Umiati yang lahir 10 Agustus 1970 itu berakhir di 10 Maret 2025. Ali Rahman meninggalkan jejak penuh kebaikan dan semangat perjuangan.


Diketahui, Ali Rahman kecil memulai pendidikannya di SDN Negeri Baru tanah kelahirannya, Blambangan Umpu, kemudian ke SMP Negeri setempat. Selepas itu, ia “merantau”, menempuh pendidikan di SMA Negeri 3 Bogor, Jawa Barat.


Selepas SMA, ia tidak kembali ke kampung halamannya, melainkan tinggal di Tanjung Karang untuk menekuni pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) hingga meraih gelar Diploma III. Semangatnya untuk menjadi “orang besar” semakin menyala. Ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi lmu Administrasi (STIA) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI di Jakarta. Gelar sarjana pun disandangnya.


Ali Rahman adalah sosok yang tiada mengenal kata puas dalam belajar. Bahkan, dua gelar magister direngkuhnya sekaligus, yaitu Magister Teknik dan Magister Hukum dari Universitas Bandar Lampung.

Menelisik kariernya di pemerintahan, Ali Rahman benar-benar menapakinya dari tingkat bawah. 


Setelah beberapa tahun berstatus ASN, baru ia memegang jabatan, yaitu Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Bahuga pada 3 Mei 1993. Saat itu Way Kanan masih menjadi bagi dari Kabupaten Lampung Utara. Tiga tahun berkutat di Kantor Kecamatan Bahuga, Ali Rahman pindah ke Kecamatan Blambangan Umpu. Jabatannya masih tetap sama. Kepala Seksi Pembangunan.


Ketika Way Kanan resmi menjadi kabupaten pada 27 April 1999, karier Ali Rahman semakin tertata, seiring dengan kualitas dirinyaTahun 2001 ia diberi amanah menjadi Camat Pembantu Way Tuba. Ketika Kecamatan Way Tuba definitif, ia tetap ditugaskan disana. Mulai dari penjabat sekretaris kecamatan hingga camat.


Ali Rahman adalah sosok perintis. Terbukti ia kemudian dipercaya menjadi Penjabat Camat Bahuga di tahun 2002. Setelah 3 tahun membangun wilayah Bahuga, ia ditarik ke Kantor Bupati Way Kanan. Pada 13 Juli 2002, ia didapuk menjadi Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setdakab Way Kanan.


Tiga tahun kemudian, Ali Rahman diberi amanah menjadi Kepala Dinas PU Kabupaten Way Kanan. Tahun 2010, suami dari Hj Eka Listriyeni, SKM, dan ayah kebanggaan dari 3 anaknya; M. Galang Putra Rahman, Agung Sagar Rahman, dan Rori Rahman, ini pun kembali “hijrah”. Ia memulai tapakan baru di Pemkab Lampung Selatan. Jabatan Kepala Dinas PU dipegangnya sejak 13 Agustus 2010. 


Kepiawaian Ali Rahman dalam mengelola tugas dan fungsi Dinas PU –baik di Way Kanan maupun Lampung Selatan- sampai ke telinga Sjachroedin ZP yang saat itu Gubernur Lampung. Ia pun “ditarik” ke Pemprov Lampung. Jabatan Kepala Dinas Bina Marga diembannya sejak 3 Juli 2013.


Saat itulah Ali Rahman menunjukkan kualitas kepemimpinan dan kecermatannya dalam mengelola seluruh kegiatan Dinas Bina Marga Provinsi Lampung. Pekerjaan-pekerjaan besar gaya Sjachroedin ZP mampu ia kemas dengan apik. Tidak berlebihan bila Ali Rahman menjadi salah satu pejabat kesayangan Sjachroedin ZP.


Namun, seiring pergantian kepemimpinan di Pemprov Lampung, karier Ali Rahman sempat “tergeser”. M. Ridho Ficardo sebagai Gubernur pasca Sjachroedin ZP memilih “menempatkan” Ali Rahman sebagai Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada 17 Juni 2014, dan menempatkan Budhi Darmawan sebagai penggantinya di Dinas Bina Marga.


Melihat peluang untuk terus mengembangkan karier dan potensi dirinya “terhambat” di Pemprov Lampung era Ridho Ficardo, Ali Rahman pun kembali ke kampung halamannya. Tahun 2016 ia resmi pindah menjadi ASN Pemkab Way Kanan, dan berkat kemampuan serta pengalamannya yang telah teruji, ia langsung menjabat Kepala Dinas PU. 


Mengulang posisi yang pernah ditinggalkannya di tahun 2010 silam.


Pada tahun 2019, Ali Rahman bergeser posisi. Menjadi Kepala BKPSDM Pemkab Way Kanan hingga tahun 2020. Saat itulah, ia “digandeng” Raden Adipati Surya yang ingin menjadi bupati dua periode, sebagai wakil bupati.


Dengan berbagai pengalaman karier dan pertemanannya, Ali Rahman pun percaya diri menapaki dunia politik. Terbukti, pasangan Raden Adipati Surya dan Ali Rahman memenangi pilkada dan menjadi Bupati – Wakil Bupati Way Kanan periode 2021-2024.


Dalam pilkada serentak 2024, Ali Rahman maju sebagai bupati berpasangan dengan adik kandung Raden Adipati Surya, Ayu Asalasiyah. Hasilnya, mereka menang mutlak. Perolehan suaranya 54,50%. Dan pada 20 Februari 2025 lalu, Ali Rahman beserta Ayu dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Bupati – Wakil Bupati Way Kanan periode 2025 -2030.


Namun, baru 18 hari menjalankan tugas sebagai Bupati Way Kanan, Ali Rahman dipanggil Allah SWT. Kepulangannya meninggalkan duka yang sangat mendalam. Bukan saja untuk keluarga, tetapi juga sahabat, jajaran pegawai dan masyarakat Way Kanan, serta masyarakat Lampung. Semoga husnul khotimah. (fjr/inilampung)    

LIPSUS