Cari Berita

Breaking News

Dzafira, Pembaca Puisi Termuda di Peluncuran Buku Puisi Isbedy Stiawan ZS

Dibaca : 0
 
Selasa, 25 Februari 2025


INILAMPUNG.COM, Bandar Lampung -- Dzafira Adelia Putri Isbedy adalah pembaca puisi termuda pada Peluncuran buku puisi “Satu Ciuman, Dua Pelukan” di Gedung Tertutup Taman Budaya Lampung, Senin 24 Februari 2025 siang.

Remaja berusia 14 tahun dan duduk di kelas 8 SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Mu-AD) Kota Metro, Provinsi Lampung tampil di panggung. Pembaca puisi bertajuk “Malioboro” dari buku puisi terbaru Isbedy itu merupakan penampil termuda. Meski belia, Fira – panggilan akrabnya – tetap percaya diri. Ia tampak tidak grogi. Suaranya jelas, artikulasi dan penghayatan sesuai dengan tema puisi yang dibacakan.

Fira kerap memenangkan lomba baca puisi di sejumlah event, khususnya di lingkungan Muhammadiyah Lampung. Pelajar kelas 2 SMP Mu-AD Metro ini, juga sering dipercaya membaca puisi di acara sekolah. Ketika study tour di Kampung Inggris Magelang, pada acara penutupan ia didapuk untuk berduet baca puisi.

Juara 2 Pekan Seni dan Olahraga Muhammadiyah se Lampung tahun 2024, beberapa kali tampil di TVRI Lampung. “Pada Festival Puisi Esai di PDS HB Jassin TIM Jakarta, aku duet dengan abiku baca puisi esai ‘Puisi itu Dibawanya Mati’,” cerita putri bungsu dari pasangan sastrawan Isbedy Stiawan ZS dan Fitri Angraini, S.S., M.Pd., Selasa 25 Februari 2025.

Diakuinya tidak grogi (deg-degan)  saat tampil di Taman Budaya Lampung, walau disaksikan seniman senior dan penampil lainnya berusia lebih jauh darinya. “Kan di situ ada Bunda Iin Zakaria, ada Om Iswadi, Ari Pahala. Alhamdulillah aku gak grogi,” ujar Fira.

Dikatakannya, ia menjaga ketenangan baik pikiran dan perasaan sebelum maupun saat di panggung. “Aku fokus dengan apa yang telah kupelajari dari puisi yang kubaca.”

Dzafira memilih puisi “Malioboro” karena merasakan kedekatan antara dirinya dengan puisi tersebut. Malioboro adalah kota wisata di Yogyakarta yang pernah dikunjungi di bulan Oktober 2024. Saat di sana pula, terjadi pertemuan Fira dengan ibu. “Jadi aku merasakan benar, begitu dekat dengan puisi itu,” ungkapnya.

Masih kata Fira, ia bersyukur bisa terlibat di acara peluncuran buku puisi itu. “Aku ingin mengharumkan nama sekolah, saat dipercaya untuk membaca puisi.

Di ujung peluncuran, Fira menyerahkan buket bunga untuk Isbedy. “Selamat abi untuk buku terbaru,” katanya.(zal/inilampung)

LIPSUS