Cari Berita

Breaking News

Isbedy Stiawan ZS: Pabrik Tutup, Singkong Bakal Busuk

Dibaca : 0
 
Jumat, 31 Januari 2025




• Puisi Esai

Para petani singkong di sejumlah kabupaten di Lampung saat ini sedang gigit jari. Pasca protes harga singkong.(1)
—-------

ini bukan mimpi, kau tahu, bukan mimpi di atas mimpi (2)
pabrik-pabrik penerima singkong tutup 
produksi sementara dihentikan. bertonton 
singkong hasil panen bergunung
atau 
jadi hamparan permadani. menunggu busuk lalu 
kering legam selayaknya tiwul. 

kau tahu, pabrikpabrik tapioka itu tak 
mau membeli singkong setelah para petani 
demonstrasi. menuntut harga beli singkong 
yang telah ditetapkan pemerintah, bukan
sesuka harga dari pabrikpabrik itu. bukan! 

petani yang punya singkong, petni juga 
seharusnya yang menetapkan harga jual
meski tidak akan mencekik pembeli. mereka
tahu layaknya harga perkilo singkong
sebab petani singkong bukan tengkulak
atau penipu di jalan penjualan. “cukuplah
dihargai yang sesuai, semestinya, bukan
jadi pekerja rodi. mengolah tanah, menanam
singkong, lalu mencabut, dan dikumpulkan
untuk dijual ke cukong pabrik. sudah 
bersyukur,” kata petani singkong

pagi mekar, sisa hujan masih menggantung
di tubuhtubuh daun singkong. matahari 
melumuri badan para petani. “panen
singkong kami tunda!” gumamnya

pasalnya, kalaupun dipanen, singkong itu 
akan memenuhi tanah lapang atau disimpan
di gudang bawah rumah panggung – akan 
membusuk juga – maka biarlah di kebun
jadi tangantangan yang melambai
ditingkahi angin,
dimainkan oleh tarian angin di musim 
hujan. walaupun kelak banjir menghantam
kebun singkong jadi lautan besar

“inilah protes kami, para petani singkong,
yang dizalimi para pemilik pabrik,” kata perani,
mereka seperti sepakat, cinta pada diri
lebih mulia daripada dikalahkan oleh 
para cukong

siang makin menancapkan kukukukunya
ke tubuh para petani singkong di hamparan
kebun -dari lampung tengah, mesuji, 
tulangbawang, hingga daerah lain di 
lampung- mereka menanti penguasa 
dan wakil rakyat 
di parlemen, turut mendesak pemilik 
pabrik tidak menuput pembelian singkong
seharga yang disepakati. “kami ingin 
hidup, anakanak kami mau makan dan 
perlu lainnya,
kami tak mau hasil panen ini membusuk
di ladangladang.”

sebab, jika pabrikpabrik itu tak mau beli
singkong kami, siapa yang makar?

tapioka akan hilang di pasar
tepung tak ditemui di warung
jutaan rakyat hilang mata pencarian,
ke mana kami harus meratapi nasib ini
kalau tidak kepada tuan + puan di parlemen 
dan pemerintahan

*
bacalah kabar di mediamedia, dua pemilik 
pabrik tapioka di daerah ini yang semenamena
membeli singkong berharga di bawah 
kesepakatan pemerintah dan petani, 
dan jika para pemilik singkong menolak
harga itu, cukong pabrik menyetop untuk 
membeli. bacalah beritaberita yang berseliweran
di beranda telepon genggam, 
lalu apakah tuan + puan hanya diam?***


29 Januari 2025



______
Puisi esai ini diinspirasi dari kabar sejumlah pabrik di Lampung yang selama ini membeli singkong menutup pabrik atau menyetop untuk membeli kepada petani di Lampung.

(1)
https://lampung.tribunnews.com/2025/01/27/duka-petani-di-lampung-tengah-singkong-terancam-busuk-imbas-pabrik-tutup

(2) lirik lagu karya Ebiet G Ade

LIPSUS