Firman Soebagio, politisi senior Fraksi Golkar DPR RI |
INILAMPUNGCOM --- Wacana pengalihan 20 juta hektare lahan kehutanan untuk program ketahanan pangan yang digulirkan Menteri Raja Juli Antoni mendapat protes banyak kalangan.
Anggota Fraksi Golkar DPR RI, Firman Soebagio menuding Raja Juli Antoni adalah Menteri Kehutanan Era Presiden Prabowo Subianto, yang tidak faham filosofi dan fungsi hutan di Indonesia.
"Tolong para eselon I dan II diingatkan Pak Menterinya. Dia tidak faham tentang filosofi hutan," kata politisi senior dalam keterangan, Sabtu 5 Januari 2025.
Niat baik pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan, Firman berpendapat, masih banyak cara lain tanpa harus merusak hutan. "Meningkatkan produksi pangan tidak harus selalu mengorbankan hutan. Ekstensifikasi bukan sebuah solusi, jangan selalu mencari jalan pintas dan malas berpikir untuk mencapai tujuan," dia menegaskan.
Ancaman perubahan iklim, saat ini sudah semakin nyata. Sekarang, malah ada niatan untuk melakukan alih fungsi hutan untuk menunjang ketahanan pangan.
Apalagi akan ditanam non-tegakan seperti hortikultura, singkong, tebu, dan lain-lain. "Memang tidak ada cara lain selain merusak hutan dan melakukan deforestasi?" Imbuh Firman Soebagio.
Protes Walhi
Manajer Kampanye Hutan dan Kebun WALHI Uli Arta Siagian mengkritik, jika program itu dijalankan sebagai kiamat ekologis.
Penggundulan hutan bakal melepaskan emisi dalam skala sangat besar yang berujung kekeringan, pemanasan global, gagal panen, dan zoonosis.
"Akan menjadi proyek legalisasi deforestasi yang memicu kiamat ekologis. Lingkungan dan keselamatan rakyat Indonesia akan dipertaruhkan," kata Uli
Uli mengingatkan saat ini sudah ada 33 juta hektare hutan dibebani izin di sektor kehutanan. Lalu 4,5 juta hektare konsesi tambang berada atau berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Selain itu, 7,3 juta hektare hutan sudah dilepaskan, sekitar 70 persennya untuk perkebunan sawit.
"Narasi pemerintah untuk memastikan swasembada pangan dan energi hanya sebagai tempelan untuk melegitimasi penyerahan lahan secara besar-besaran kepada korporasi dan untuk memastikan bisnis pangan dan energi bisa terus membesar serta meluas," ucapnya Uli, seperti yang ditulis CNNIndonsia.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkap rencana pengalihan lahan hutan.
"Kami sudah mengidentifikasi 20 juta hektare hutan yang bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan, energi, dan air," kata Raja Juli usai rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/12). (dbs)