Fiki Fahmi Fauzi - Jeni Listiani Saliny terpilih menjadi ketua dan wakil ketua OSIS SMA Negeri 1 Kebuntebu periode 2025-2026. Foto. Ist. |
INILAMPUNG.COM -- Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kebuntebu, Lampung Barat, melakukan pemungutan suara pemilihan ketua dan wakil ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS.
Perhelatan demokrasi yang berlangsung pada Kamis, 22 November 2024, diikuti tiga pasang calon ketua dan wakil ketua OSIS periode 2025-2026. Pasangan nomor urut tiga, Fiki Fahmi Fauzi - Jeni Listiani Saliny berhasil memenangkan konstestasi tersebut dengan perolehan 405 suara.
Sementara pesaingnya, pasangan nomor urut satu, Zahwa Septia Ramadhani - Aqila Nawra Sakha hanya mengantongi 39 suara. Pasangan nomor urut dua, Saisar Adhi Febriyansyah - Rani Amalia Nabila memperoleh dukungan 169 suara.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sumaryanto menyebutkan, dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tersebut, satu saura abstein dan 18 suara rusak.
Pemlihan tersebut diikuti 766 pemilih. Terdiri dari 704 suara siswa dan 62 suara Kepala Sekolah Dewan guru, dan Staf TU
Dengan hasil pemilihan terebut, pasangan Fiki Fahmi Fauzi - Jeni Listiani yang mengusung Visi dan Misi Mengajak Siswa untuk berakhlak mulia, Menguasai Sains Tech, Terampil, Berbudaya dan Berwawasan Global menjadi Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 1 Kebuntebu periode 2025-2026
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Rahayu mengatakan, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS tersebut merupakan implementasi dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka.
"Pemilihan ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Tema yang diusung adalah Suara Demokrasi.
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1 Kebuntebu, Supriantoro menegaskan pentingnya sekolah sebagai tempat pembelajaran demokrasi secara praktis.
Proses pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS, berlangsung tiga hari. Diawali dengan pemberian materi kepemimpinan dan konsep dasar demokrasi yang disampaikan kepala sekolah dan tim fasilitator P5.
Demokrasi tidak hanya dipelajari secara teori, tetapi juga melalui praktik langsung. Sekolah menjadi tempat yang tepat untuk melatih dan mengembangkan nilai-nilai demokrasi melalui berbagai kegiatan, termasuk pemilihan OSIS, katanya. (ts)