INILAMPUNG.COM, Jakarta -- Media sosial memungkinkan audiens untuk berinteraksi langsung dengan konten melalui komentar, like, dan share. Ini menciptakan dialog dua arah, sementara televisi bersifat satu arah tanpa keterlibatan audiens secara langsung.
“Televisi adalah panggung di mana suara besar berbicara kepada ribuan. Media sosial adalah obrolan di beranda, tempat ribuan suara saling mendengar dan menjawab.”
Karena itulah Quick Count LSI Denny JA, di samping disiarkan meluas oleh berbagai jaringan televisi, juga disiarkan di Facebook Denny J.A’s World.
Siapa calon gubernur yang akhirnya terpilih? Di Jakarta, Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, atau Pramono Anung? Di Jawa Tengah: Andika atau Luthfi? Di Sumatra Utara: Bobby atau Edy?
Lalu bagaimana di Jatim? Yang akhirnya terpilih: Khofifah, Risma, atau Luluk? Di Banten: Airin atau Soni? Di Jabar: Dedi, Syaikhu, Cecep, atau Jeje? Di Sulsel: Andi atau Danny?
Facebook Denny J.A’s World memberikan pengalaman unik kepada publik luas untuk mengalami perhitungan suara LIVE, melalui Quick Count.
Ujar Denny JA, di hari itu juga, 27 November 2024, mulai pukul 15.00 WIB, setiap 10 menit, Facebook Denny J.A’s World meringkaskan dan memperbarui hasil perhitungan suara di 7 provinsi terbesar dari sisi jumlah populasi pemilih.
Di hari itu juga kita tahu pemenangnya. Sementara KPUD baru mengumumkan pemenang pilkada sekitar 4-5 minggu kemudian setelah hari pencoblosan.
“Di era teknologi ini, media sosial bukan lagi sekadar ruang berbagi. Ia telah menjadi jantung informasi yang cepat sekali, secara real-time menyampaikan informasi.”
Tapi seberapa akurat Quick Count LSI Denny JA? Dalam Pilpres 2024, hasil Quick Count LSI Denny JA dibandingkan hasil resmi KPU lima minggu kemudian hanya 0,07 persen.
Quick Count LSI Denny JA juga sudah hadir sejak pilkada pertama di Indonesia tahun 2005. Bahkan lembaga ini menerima rekor MURI sebagai pembuat Quick Count dengan selisih terendah dibanding hasil KPU: 0,00%.
Denny mengakui catatan kritis soal Quick Count, bahwa di tahun 2014, pernah dipublikasikan oleh lembaga lain hasil Quick Count yang berbeda-beda. Itu sempat membingungkan publik.
Tapi kini telah terjadi seleksi alam. Lembaga yang salah dalam Quick Count, dibandingkan hasil resmi KPU, secara alami akan hilang. Televisi besar tak akan lagi menayangkannya.
Beberapa televisi dan media turut menyiarkan Quick Count LSI Denny JA, seperti TV ONE, INEWS GROUP, EMTEK, BERITA SATU, NUSANTARA TV, KATADATA, REPUBLIKA ONLINE, TVRI, B UNIVERSE, dan GARUDA TV.
Dengan metode Exit Poll, LSI Denny JA sebenarnya telah mendapatkan gambaran hasil sementara sejak pukul 12.00 WIB.
Namun, sesuai ketentuan Mahkamah Konstitusi, hasil Quick Count baru bisa diumumkan setelah pukul 15.00 WIB.
Apakah Ridwan Kamil akan melanjutkan kepemimpinan di DKI Jakarta? Apakah Khofifah akan mempertahankan posisinya di Jawa Timur? Siapa di antara Bobby dan Edy yang akan memimpin Sumatra Utara?
Pertanyaan-pertanyaan ini segera terjawab melalui Quick Count LSI Denny JA pada hari Rabu, 27 November 2024.
Di hari pencoblosan, karena jasa Quick Count, publik sudah tahu siapa yang menjadi bupati, wali kota, gubernur, bahkan presiden terpilih di hari pencoblosan itu juga. Jika kita menunggu KPU, hasilnya baru pasti sekitar 4-5 minggu kemudian.
Walau berpengalaman membuat Quick Count sejak pilkada pertama tahun 2005, 20 tahun lalu, Denny JA tetap membuat disclaimer bahwa hasil yang harus diikuti rakyat Indonesia adalah hasil resmi KPUD.
“Sehebat apa pun teknologi Quick Count, Denny JA mengingatkan: kepercayaan publik harus berlabuh pada keputusan resmi KPU, tempat hasil pilkada menemukan kepastian.”***
27 November 2024