Cari Berita

Breaking News

Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV: Jaga Operational Excellence

Dibaca : 0
 
Selasa, 05 November 2024

 Direktur Hubungan Kelembagaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Irwan Perangin-angin di Kebun Sungai Lengi, Regional 7 di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan. Foto. Ist.

INILAMPUNG.COM--Pasca pembentukan tiga subholding pada PTPN III Holding, PTPN IV sebagai surviving entity Subholding Palm.Co terkonfirmasi sebagai perusahaan industri kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan aset kebun hampir satu juta hektare yang merupakan penggabungan dari seluruh PTPN yang memiliki komoditas sawit, perusahaan ini akan menjadi kiblat baru, baik di sektor hulu hingga hilir.


Pernyataan ini disampaikan Direktur Hubungan Kelembagaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Irwan Perangin-angin pada seremoni tanam perdana kelapa sawit di Kebun Sungai Lengi, Regional 7 di Kabupaten Muara Enim, 23 Oktober 2024 lalu. Ia mengaku merasa perlu menyampaikan informasi tentang kebesaran nama entitas ini untuk memberi motivasi bahwa menyandang nama besar, bahkan di tingkat dunia, harus dijawab dengan karya yang besar pula.


“Saya menyampaikan ini bukan untuk berbangga hati, tetapi untuk memacu kita semua, termasuk saya, bahwa menyandang nama besar itu ada risikonya. Sebab, kita akan menjadi kiblat industri kelapa sawit, bukan hanya nasional, tetapi dunia. Jangan hanya besar karena luas kebunnya saja, tetapi juga budi dayanya. Itulah mengapa kita harus bekerja dengan apa yang disebut operational excellence,” kata Irwan berapi-api.


Selain Irwan, acara tanam perdana seri kedua di Kebun Sungai Lengi yang diadakan di Afdeling 7 dan 8 ini dihadiri SEVP Operation PTPN IV Regional 7 Oshutri Anwar dan SEVP Business Support Bambang Eko Prasetyo. Beberapa Kepala Bagian dari Kantor Regional 7 juga hadir. Manajer Kebun Sungai Lengi Budi Santoso dan seluruh kru unit kerja menfasilitasi sebagai tuan rumah.


Selain para pejabat perusahaan, panitia juga mengundang para tokoh formal dan nonformal di sekitar perusahaan. Hadir antara lain, Kepala Desa Harapan Jaya Sutrimo, Kepala Desa Muara Harapan Sutomo, kepala Desa Saka Jaya Suratno, dan para tokoh lain. Panitia juga mengundang 50 anak yatim dari desa-desa penyangga itu untuk diberi santunan.


Pada sambutannya, Irwan Perangin-angin memberi catatan khusus kepada tim yang mendapat tugas pada proyek tanam ulang ini. Dalam budidaya tanaman keras sebagaimana kelapa sawit, investasinya bukan sekadar biaya yang sangat besar dan aspek-aspek fisik yang sangat mahal, tetapi juga investasi waktu yang lama.


“Untuk menjadi catatan kita semua, terutama semua personel yang terlibat langsung dengan proyek replanting ini, bahwa fase ini adalah pertaruhan dari investasi yang sangat mahal. Lebih dari itu, kita juga harus menunggu tiga tahun untuk mulai bisa memetik hasilnya. Investasi waktu ini juga sangat mahal. Oleh karena itu, kita harus pastikan seluruh proses TU (tanam ulang) sesuai dengan SOP (standard operational procedure),” kata dia.


Irwan menambahkan, kerja keras dengan kinerja unggul pada bagian tanam ulang ini akan menjadi catatan sejarah bagi unit kerja, bahkan bagi perusahaan. Sebab, hasil kerja selama tiga tahun mengelola kebun sawit dari pembibitan hingga mulai menghasilkan itu akan dikenang selama 25 tahun ke depan.


“Tanam ulang ini adalah pondasi. Kita kerja keras dan cermat selama kurang lebih tiga tahun. Dan hasil kerja kita ini akan dinikmati oleh seluruh karyawan selama 25 tahun ke depan. Maka itu, di fase ini tidak boleh gagal. Kita harus curahkan seluruh perhatian kepada tanaman,” kata dia.


Sementara itu, SEVP Operation Oshutri Anwar dalam laporannya mengatakan, Kebun Sungai Lengi menjadi salah satu unit kerja yang mendapatkan kuota replanting terbesar selama tiga tahun ini. Pada tanam perdana seri kedua ini, kata dia, lahan yang  siap ditanami seluas 837 hektare berada di dua afdeling.


Program tanam ulang di Kebun Sungai Lengi, tambah Oshutri, akan berakhir pada 2026 dengan luas secara keseluruhan 3.900 hektare. Dengan masa tanam yang berurut ini, kata dia, Kebun Sungai Lengi juga akan menjadi kebun yang memiliki tanaman yang berkelanjutan.


“Dengan komposisi yang ada ini, nantinya pada 2026 Kebun Suli (Sungai Lengi) akan menjadi kebun dengan komposisi berkelanjutan,” kata dia.


Manajer Kebun Sungai Lengi Budi Santoso pada sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN IV yang menyempatkan berkunjung dan Board of Management (BRM) PTPN IV yang memberi kepercayaan kepada Kebun Sungai Lengi pada program tanam ulang ini. Ia mengatakan, dengan proyek tanam ulang ini, pihaknya akan bekerja keras untuk menjaga amanah yang diberikan.


“Kami akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan TU yang sukses,” kata dia. (mfn/rls)

LIPSUS