Konferensi Internasional bertema "THE CONFLUENCE of CREATIVITY: Exploring the Intersection of Arts and Science"(ist/inilampung) |
INILAMPUNG.COM, Yogyakarta - Dosen DKV Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung, Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds., menjadi salah satu dari sepuluh pemakalah terpilih pada 12th International Conference for Asia Pacific Arts Studies (ICAPAS) yang diselenggarakan di Sekolah Pascasarjana ISI Yogyakarta, 23-24 Oktober 2024.
Melanjutkan penelitian di area Psikologi Desain yang menjadi salah satu pengembangan roadmap penelitiannya, pada Konferensi Internasional bertema "THE CONFLUENCE of CREATIVITY: Exploring the Intersection of Arts and Science" ini, Dr. Agustina menyampaikan mengenai pentingnya mewaspadai Efek Dunning-Kruger pada proses kreasi Seni dan Desain di periode peralihan era Informasi 4.0 ke Society 5.0; terutama, pada bentuk karya Seni dan Desain yang bersifat interdisiplin.
Dalam paparannya dikemukakan bahwa Society 5.0 yang memberi ruang bagi pesatnya pertumbuhan teknologi menjadi bagian dalam kehidupan keseharian manusia, berpotensi memunculkan "bias kognitif" atau Efek Dunning-Kruger, sebuah situasi di mana seseorang menyatakan memiliki kompetensi tertentu hanya dengan merasa cukup mengakses informasi dari Internet--misalnya, menggunakan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI), menonton video tutorial, membaca informasi praktis yang tersedia di aplikasi pencarian data--tanpa benar-benar pernah mendalami atau mengalami penerapan teori dan/atau dasar praktis pengetahuan tersebut. Bias kognitif, dicemaskan, secara tidak langsung dapat menurunkan kualitas kecakapan literasi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dr. Agustina juga menyampaikan, bahwa, pada Society 5.0, diasumsikan akan berkembang Gen-C, yang awalnya diinisiasi oleh Brian Solis sebagai Consumer Generation, kemudian berkembang menjadi Connected Generation, sebuah generasi dengan karakteristik selalu terhubung melalui internet serta aktif mengkonsumsi, memproduksi, dan mengkurasi konten-konten digital.(rls/inilampung)