Pemkab Bangka bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bangka Belitung, Pemkab Bangka menyelenggarakan Workshop Literasi Media. Foto. Ist. |
INILAMPUNG.COM -- Pemerintah Kabupaten Bangka berkomitmen meningkatkan keterampilan literasi masyarakat dalam menyerap informasi, terutama terkait dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.
Bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bangka Belitung, Pemkab Bangka menyelenggarakan workshop literasi media di Parai Tenggiri Kantor Bupati Bangka, Rabu 30 Oktober 2024.
Workshop yang diikuti 44 KIM dan 16 aparat kecamatan se-Kabapaten Bangka, bertujuan membekali kelompok informasi masyarakat (KIM) dengan alat untuk mengidentifikasi dan menangkal misinformasi dan berita palsu (hoaks).
Pada kesempatan itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bangka, Thony Marza mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari sistem peringatan dini untuk menjaga stabilitas dan mencegah potensi ancaman dalam pilkada.
Pemkab Bangka bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Bangka Belitung, Pemkab Bangka menyelenggarakan Workshop Literasi Media. Foto. Ist. |
"Pilkada sudah dekat. Kita harus bersiap menghadapi berbagai tantangan. Dengan membekali komunitas kita dengan keterampilan literasi digital untuk membedakan fakta dan hoaks," katanya.
Narasumber workshop, Suryani Manaf, Koordinator Mafindo Bangkabelitung, menyatakan workshop bertujuan meningkatkan kemampuan peserta untuk mengidentifikasi dan menangkal hoaks. "Dengan memberdayakan komunitas yang trampil literasi media, kita dapat menciptakan pemilih yang lebih terinformasi dan kritis," katanya.
Peserta diajarkan berbagai teknik untuk memverifikasi informasi, termasuk memeriksa sumber, referensi silang dengan sumber terpercaya lainnya, dan waspada terhadap berita utama yang sensasional. Lokakarya ini juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarkan informasi yang salah dan memberikan tips tentang cara menggunakan platform ini secara bertanggung jawab.
Menjelang Pilkada 2024, workshop ini menjadi pengingat tepat waktu bagi masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran berita bohong. Dengan membekali warga dengan alat untuk mengevaluasi informasi secara kritis, dengan harapan dapat menumbuhkan pemilih yang lebih terinformasi dan terlibat.
Dalam kesempatan lain Kepala Badan Kesbangpol Kab. Bangka, Romlah menekankan tentang pentingnya memahami literasi digital, meningkatkan kemampuan untuk dapat mengidentifikasi hoaks dan menangkalnya serta mendorong peran aktif komunitas sebagai mitra pemerintah dalam menyebarkan informasi yang kredible dan akurat.
“Peran strategis Kelompok Informasi (KIM) dan aparat sebagai ujung tombak langsung masyarakat, dalam mengumpulkan, mengelola dan menyebarkan informasi ke pada masyarakat setempat dalam membahami banyaknya informasi yang mereka dapat menjelang Pilkada adalah sangat penting”. (mfn/rls)