Cari Berita

Breaking News

Nur Islam: Penguasa Jangan Sakiti dan Zalimi Rakyat

Dibaca : 0
 
Rabu, 16 Oktober 2024

 Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip UML Nur Islam dan Candrawansah dalam Bedah Buku yang digelar Himpunan Mahasiswa Prodi Studi (HMPS) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Lampung (Fisip UML). Foto. Ist.

INILAMPUNG.COM – Kekuasaan merupakan sunnatullah. Untuk itu ketika diberi amanah dan kesempatan memimpin rakyat, penguasa jangan menyakiti apalagi menzalimi rakyat karena bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dampaknya rakyat hidupnya sengsara.  


Hal tersebut sampaikan dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Nur Islam dalam bedah buku berjudul Al-Qur’an dan As-Sunnah Berbicara Tentang Kekuasaan karya Thaha Ahmad Az-Zaidi,  di Kampus Labuhanratu Bandarlampung, Rabu 16 Oktober 2024. 


Menyitir Surat Ali Imran ayat 26, mantan Dekan Fisip UML mengatakan pada hakikatnya kekuasaan milik Allah Subhannallahuwata’ala. Allahlah yang memberi kekuasaan itu bila Dia menghendakinya, Allah akan mencabut kekuasaan bila Dia menghendakinya. Dengan kekuasaan  pula Allah Subhannallahuwata’ala akan memuliakan atau sebaliknya Allah akan menghinakan penguasa.


“Tergantung penguasanya, bagaimana cara memperoleh dan menjalankan kekuasaan tersebut,  juga apakah akan mendapatkan kemuliaan atau kehinaan ketika berkuasa atau usai tidak berkuasa lagi,” ujar penulis buku Sholat Pedoman Berpolitik (Panduan Pemimpin-Rakyat Untuk Memakmurkan Negeri). 


Nur Islam menjelaskan, kekuasaan yang diperoleh dan dilakukan dengan curang dan atau bertentangan dengan Islam lainnya, tidak akan barokah, tidak dapat menghadirkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnyaa. Manusia yang haus kekuasaan cenderung otoriter, membahayakan rakyat dan negaranya sendiri.


Sementara pembahas yang juga mantan Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung Candrawansah mengatakan prinsip-prinsip kepemimpinan yang harus dimiliki penguasa adalah larangan penyalahgunaan kekuasaan, memiliki keteladanan, rendah hati, menjadi teladan, amanah, keadilan sebagai dasar kekuasaan, serta menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. 


Bedah buku diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Studi (HMPS) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Lampung. Buku yang ditulis Thaha Ahmad Az-Zaidi, anggota Dewan Fikih Irak judul aslinya "Nazhariyat As-shulthah fi As-syiyasah Asy-syariyyah" diterbitkan oleh Dar An-Nafa, Is Yordania dan Dar Al-Fajr Bagdad Irak 2019. Dalam Bahasa Indonesia berjudul Al-Qur’an dan As-Sunnah Berbicara Tentang Kekuasaan diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar Februari 2023. 


Buku setebal 455 halamam ini memuat tiga bab: bab pertama membahas teori-teori tentang negara dalam Islam, bab kedua tentang teori-teori kekuasaan dalam politik Islam, dan bab ketiga perlawanan terhadap penguasa atau Kekuasaan.


Bab pertama buku ini yang menjelaskan tentang teori-teori negara dalam Islam secara garis besarnya membahas karakter negara dalam Islam, manajemen negara, perkembangan sistem administrasi pemerintahan Islam, karakter pemerintahan daerah atau negeri dan teori tentang kedaulatan. Bab kedua membahas teori pemisahan kekuasaan, teori partisipasi politik dalam kekuasaan, teori partisipasi perempuan dalam kekuasaan, teori partisipasi politik yang beragam. Pada bab ketiga tentang perlawanan terhadap penguasa atau kekuasaan membahas pendapat tentang bersabar dan mengangkat senjata, teori tentang protes publik (demontras), teori pemakzulan dan pencopotan, serta teori pembangkangan sipil. (mfn/rls)

LIPSUS