Cari Berita

Breaking News

Isbedy-Fitri-Alina-Anggi Akan Baca Puisi di GTT Taman Budaya Lampung

Dibaca : 0
 
Rabu, 16 Oktober 2024


LAMPUNG.COM, Bandar.Lampung – Penyair kelahiran Lampung, Isbedy Stiawan ZS, akan tampil dalam Pekan Kebudayaan Daerah di Gedung Teater Tertutup (GTT),  Kamis 17 Oktober 2024 pukul 10.40. 
Isbedy yang membaca puisi dari buku Ketika Aku Pulang tentang Rawa Subur, 60 Tahun Kemudian, berkolaborasi dengan Fitri Angraini, Alina Rumi, dan Anggi Farhans. 

“Saya berkolaborasi dengan pengarah, pendiri, dan ketua Komunitas Penulis Muda Lampung (KPML),” kata Isbedy, seusai latihan di GTT Taman Budaya Lampung, Rabu 16 Oktober 2024.

Puisi panjang “Andai Aku Pulang, Adakah Masa Lalu” itu dibaca bergantian ketiga pembaca itu. “Saya tampil di puisi kedua, keempat, dan kelima,” ujar Isbedy.

Isbedy juga kembali pentas pada Jumat 18 Oktober 2024 pukul 10.10. Pada hari keempat PKD 2024, Isbedy akan membaca puisi “Rawa Subur, 60 Tahun Kemudian”. Puisi ini pernah dibacakannya di Teater Besar Taman Ismail Marzuki tahun 2023.

Pekan Kebudayaan Daerah 2024 dibuka Pj Gubernur Lampung, Samsudin, Rabu 16 Oktober 2024. Samsudin didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar, dan Kepala UPTD Taman Budaya Lampung Ingga Setiawati.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Lampung Samsudin mengatakan PKD ini bertujuan menjaga sekaligus memperkaya warisan budaya Lampung di masyarakat.

“Pekan kebudayaan ini merupakan momen istimewa bagi masyarakat Lampung, karena dapat merayakan dan memperkaya warisan budaya yang telah turun-temurun sehingga perlu kita jaga dan lestarikan bersama,” ujar Samsudin.
Ia mengatakan, kegiatan dengan mengambil tema Budaya Daerah untuk Indonesia Maju, ini sangat menggambarkan semangat untuk menjaga dan memelihara kekayaan budaya Lampung yang begitu beragam, indah, dan unik.
”Tentunya melalui tema tersebut juga mengajak kita untuk kembali mengakar pada nilai-nilai budaya, menghargai keberagaman yang ada, dan untuk melestarikan tradisi-tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” imbuhnya.
Menurut dia, banyak potensi besar di bidang kebudayaan tersebar di Lampung. Ini merupakan aset budaya bangsa yang perlu dilestarikan dan dilindungi karena memiliki nilai penting dalam sejarah, ilmu pengetahuan kebudayaan bagi generasi penerus.
”Saya mengajak masyarakat Lampung bersama-sama menjaga dan melestarikan kekayaan budaya. Marilah bersatu dalam semangat “Bumei Gham Budayo Gham” untuk melestarikan budaya Lampung, agar bisa diwariskan,” tutur dia.
Pekan Kebudayaan Daerah, ini meliputi pergelaran seni pertunjukan dari sanggar seni dan SMA/SMK se-Lampung.
Selain itu ada pula pergelaran seni tradisi kuda kepang, angklung dan gojek gejuk, puisi/ sastra, selar seni tari, musik dan teater yang melibatkan sanggar seni se-Lampung. Termasuk juga dilakukan pameran dan diskusi seni rupa.
“Pada kegiatan ini kami juga melibatkan para siswa mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, sangar seni, perupa, mahasiswa, dan masyarakat pecinta seni  atau budaya,” ujarnya.(bd/inilampung)

LIPSUS