INILAMPUNG.COM, Bandar Lampung -- Pameran Sastra dan Panggung Karya digelar Komunitas Penulis Muda Lampung bukan saja memanjakan mata, tapi dua pojok untuk berfoto.
Di Gedung Pameran Taman Budaya Lampung sejak 26 hingga 29 September 2024, Komunitas Penulis Muda Lampung (KPML) juga menyajikan instalasi selain memamerkan karya sastra dan fotografi/lukisan serta panggung karya.
Penata pameran yang juga founder KPML, Anggi Farhan Saputra, membuat karya intalasi.
Satu instalasi dari lembaran buku yang digantung dengan benang tangsi. Instalasi ini menyerupai jendela sebuah apartemen jika difoto.
Lalu, satunya lagi adalah lembar kain panjang yang ditembak lampu dari belakang. Kalau difoto secara siluet, hasilnya sangat estetis.
Anggi menuturkan, kedua karya instalasinya itu menjadi trending foto dan viral di sejumlah platform media sosial anak muda.
"Saya gak nyangka, bisa dijadikan trending foto. Dan viral," kata Anggi, pendiri KPML lima tahun lalu.
Mayoritas pengunjung langsung menuju kedua instalasi sebelum menikmati karya sastra yang dipamerkan. Ada swafoto dan ada pula yang bergantian.
"Momen yang tak mungkin bisa didapat lagi," kata Aura dari Kedaton, Bandar Lampung.
Anggi berulang menegaskan tak terpikirkan kalau karya instalasinya bakal trending dan viral.
"Saya hanya punya kesungguhan saat membuatnya, tak ada harapan setelahnya misal akan viral," katanya lagi.
Intalasi dari lembaran buku itu, ia maksudkan sebagai imajinasi membumbung ke langit.
Itu gambaran harga buku yang sulit terjangkau oleh saku generasi muda, juga buku saat era internet ini layaknya tak tersanding lagi di mata anak muda.
Begitulah kenyataannya di era digital. Masyarakat, terutama generasi muda, cenderung berselancar di dunia maya daripada lembar-lembar buku.(bd/inilampung)