INILAMPUNG.COM, Bandar Lampung – Peluang generasi muda di era globalisasi saat ini saat terbuka lebar. Jangan pernah mau menutup diri dan kemampuan. Peluang itu sudah terbuka.
Hal itu dikatakan Tomi, salah satu founder Gemilang pada Ruang Diskusi yang dihelat Komunitas Penulis Muda Lampung di Taman Budaya Lampung, Minggu 29 September 2024 pukul 10.00 sampai 12.30.
Menurut Imoy, panggilan akrab Tomi, di era digital ini peran pemuda harus lebih kreatif dan inovatif. “Jangan teknologi menggerus kita, tapi rebut untuk membuka ruang kreatif,” katanya.
Dikatakan Imoy, kesenian di ruang digital dapat dijadikan ladang ekonomi kreatif. Musisi yang juga bergerak di properti dan event organizer (EO) ini memberi semangat para pemuda agar menekuni bidang masing-masing dengan kesungguhan.
“Kesungguhan akan membuka ruang-ruang, termasuk ekonomi,” ujar dia.
Sementara Gilang Ramadhan, ketua Gemilang, mengajak para pemuda Lampung untuk menyambut Indonesia Emas pada 2024.
“Hanya 21 tahun lagi, Indonesia Emas dan pemuda harus siap menyambutnya. Suka atau tak peduli,” kata Gilang yang dikenal pengusaha muda di Lampung itu.
Selain Imoy dan Gilang, Ruang Diskusi menghadirkan sastrawan Isbedy Stiawan ZS. Pada kesempatan itu, Paus Sastra Lampung itu mengatakan bahwa kesenian dapat memberi kekuatan untuk menerima perubahan-perubahan dalam hidup ini.
Ruang Diskusi KPML bersama Gemilang dihadiri sekitar 150 peserta. Gemilang menyiapkan doorprize kepada penanya dan peserta yang telah memfollow IG Gemilang berupa uang, tumbler, dan kaos.
Pada Ruang Diskusi Gemilang, dimeriahkan dengan panggung karya. Salwa Pramesti membaca puisi “30 S PKI”, Riva tampil monolog karyanya, Ari membaca puisi, dan Melda membacakan puisi “Aku” karya Chairil Anwar.
Ruang Diskusi dan Panggung Karya KPM Lampung dihadiri tak kurang 150 orang. Para pengunjung menikmati karya-karya sastra, lukisan, quote, yang dipajang di dinding Gedung Pameran Taman Budaya Lampung.
Gelar karya para penulis muda Lampung dibuka pada Kamis 27 September dan berakhir Minggu 29 September 2024.
Selama 4 hari, pameran sastra KPM Lampung telah dihadiri 500 lebih pengunjung. Sehari diperkirakan 150 orang. Mereka adalah pelajar, mahasiswa, dan umum.(bd/inilampung)
.