Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pascasarjana Unila ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam mengajarkan aksara Lampung melalui pendekatan pembelajaran kooperatif. Selain itu, model pembelajaran yang diajarkan pada pelatihan ini merupakan adaptasi dan implementasi dari model pembelajaran yang di kembangkan oleh kantor bahasa melalui program revitalisasi bahasa Lampung tahun 2024.
Ketua tim pengabdian, Prof. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum. menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen untuk mendukung pelestarian budaya Lampung. "Kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam menjaga warisan budaya ini. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif, para guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan interaktif, sehingga siswa dapat lebih memahami dan mencintai aksara Lampung.
Pelatihan ini dihadiri oleh para guru Bahasa Lampung perwakilan dari berbagai sekolah di wilayah Provinsi Lampung. Mereka mendapatkan pembekalan tentang metode pembelajaran kooperatif yang lebih efektif dalam menanamkan pemahaman aksara Lampung kepada siswa. Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berlatih langsung menerapkan model pembelajaran tersebut dalam kelas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam mempelajari aksara daerah.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan. Salah satu peserta Syaiful Hilal, mengungkapkan, “Pelatihan ini sangat membantu kami dalam memahami cara baru untuk mengajarkan aksara Lampung. Kami merasa lebih percaya diri untuk mengimplementasikan model pembelajaran ini di kelas.” katanya.
Terlibat sebagai tim pengabdian, Dr. Farida Ariyani, M.Pd., berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam upaya melestarikan bahasa dan aksara Lampung di kalangan generasi muda serta meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Lampung di sekolah-sekolah.(rls/bd/inilampung)