Cari Berita

Breaking News

Sony Afandi: Gitaris Klasik Lampung Asal Tubaba Kenal Musik Saat SMP, Kini Perdalam Klasik Eropa

Dibaca : 0
 
Senin, 03 Juni 2024

INILAMPUNG, Tulangbawang Barat  – Kenal musik dan belajar gitar sejak SMP, Sony Afandi kini mahasiswa jurusan musik di FKIP Bahasa dan Seni Universitas Lampung.


Sony Afandi yang baru saja kolaborasi pembacaan puisi Isbedy Stiawan ZS di Lapangan Pulung Kencana yang dihelat KPU Tulang Bawang Barat Sabtu 31 Mei 2024 malam, adalah putra asli Panaragan Tuha Tubaba, kelahiran 13 Juni 2004.


“Saya belajar musik (gitar) sejak kelas 1 SMP di forum muda-mudi bidang budaya. Belajar main gitar dengan petikan klasik Lampung,” ujar Sony dihubungi melalui telepon, Senin 3 Juni 2024.


Sejak itu ia merasa “ketagihan” memetik gitar, khususnya petikan klasik Lampung. Sebab, Sony berpandangan, siapa lagi yang menjaga kesenian – khususnya musik klasik Lampung – kalau bukan orang Lampung.


“Kalau tak megang gitar dan memetiknya kala itu, seperti ada yang kurang bahkan hilang,* katanya kemudian.


Semasa SMA Sony sudah mulai berani tampil di berbagai acara, juga pesta demi pesta seperti pernikahan, khitanan, dan lain-lain.


Untuk mengenalkan gitar klasik Lampung, ia membuat akun youtube; Sony Afandi. Di sanalah ia bagikan penampilan permainan musik klasik Lampung. “Saya ingin seni tradisi Lampung dapat dikenal banyak orang luar,” kata Sony beralasan.


Di youtubenya itu kini sudah tersimpan 30 video dan sebanyak 5,93 ribu subscribe. “Alhamdulillah banyak yang suka dengan kehadiran saya bersama gitar klasik Lampung di youtube,” ucapnya.

Kolabirasi dengan Isbbedy Stiawan ZS

Ketika tiktok mulai digandrungi, ia juga merambah ke sini. “Tak lain dengan medsos itu, hanya untuk memasyarakatkan kesenian Lampung,” jelas dia.


Tapi, dari media sosial itu juga ada “keberuntungan” bagi Sony. Saat latihan di Penginapan Griya Aulia jelang penampilan di KPU Tulang Bawang Barat, ada tamu yang mengenalnya melalui youtube dan meminta nomor kontak. “Tamu itu ingin undang saya di acara pernikahan adiknya,” ujar dia.


Sony ingin mengembangkan permainan gitar, akhirnya ia menimba ilmu di FKIP Bahasa dan Seni Unila jurusan musik.


“Karena di FKIP tak ada jurusan musikologi seperti di ISI dan lain-lain, jadi tak ada spesial klasik lokal (Lampung). Akhirnya saya memilih instrumen klasik Eropa: Mozart dan lain sebagainya,” cerita Sony.


Ditanya soal job di berbagai helat, ia menjelaskan, kerap diundang di Tubaba, Tulang Bawang, Bandar Lampung, Lampung Utara, dan Lampung Tengah.


Begitulah perjalanan Sony Afandi, musisi gitar klasik Lampung asal Panaragan kampung Tulang Bawang Barat. Dia tak hanya dikenal di daerahnya, namun sudah hampir seluruh Provinsi Lampung.


Menanggapi kolaborasi dengan seni lain, diakuinya baru sekali dengan penyair Isbedy Stiawan ZS. Kolaborasi musik dan puisi. “Pengalaman pertama yang menarik,” katanya.(bdy/inilampung)




 

LIPSUS