Ketua Komisi IV DPRD Lampung, H. Ismet Roni, SH. MH |
INILAMPUNGCOM -- Sekertaris DPD Golkar Lampung Ismet Roni menyambut baik hadirnya kepemimpinan yang baru, DR Samsudin sebagai Pj. Gubernur Lampung.
Staf Ahli Bidang Hukum Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), itu dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Rabu (19/6/2024). Dialah pengganti Arinal Djunaidi yang telah mengakhiri masa tugasnya.
Menurut Ismet Roni, penunjukan Samsudin merupakan berkah buat rakyat Lampung. Latar belakang pendidikan, dan keluarga memang dari Lampung. Sehingga, diharapkan, kepemimpinan Samsuddin nanti lebih membumi dan humanis.
"Kita bersyukur, penerus Pak Arinal Djunaidi ngak jauh-jauh. Keluarga besar beliau (Samsudin) ada di Pringsewu," kata Ismet Roni, Kamis (18/6), malam.
Ismet Roni menyampaikan selamat datang, dan ikut mendoakan agar selama bertugas sebagai kepala daerah, Samsudin mampu menjalankan amanah dengan baik.
Ketua Komisi IV DPRD Lampung itu menyebut, tugas berat tentu akan segera dihadapi setelah resmi pegang jabatan kepala daerah. Banyak agenda pemerintahan yang sedang dan akan dilakukan dalam beberapa bulan kedepan yang kini mulai memasuki pembahasan bersama dengan DPRD.
Salah satu yang disampaikan Ismet Roni, menyusun program pembangunan melalui Aggaran APBD Murni dan APBD Perubahan yang sekarang sudah hampir masuk tahapan.
Lalu, tak kalah penting--soal agenda Pilkada. Sebagai kepala daerah, sekaligus pembina politik, tugasnya tentu berat. Akan ada 15 Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pilkada, ditambah pemilihan Gubernur.
Mendagri M. Tito Karnavian saat pelantik Samsudin di Jakarta, Rabu (18/6/2024) |
Ismet yang kini maju calon Bupati Tulangbawang itu mengingatkan, Samsuddin untuk bisa memberi jaminan rasa aman, sehingga Pilkada berlangsung sukses. Dan yang tak kalah penting, sebagai kepala pemerintah, Gubernur bisa menciptakan suasana politik yang kondusif melalui netralitas para ASN pada saat Pilkda 2024 mendatang.
Guru Alkautsar
Pj. Gubernur Lampung, Samsudin yang lahir di Subang, Jawa Barat, 15 Juni 1967, atau berusia 57 tahun. Dia merupakan alumni FKIP-Universitas Lampung (Unila). Samsudin mengambil jurusan Pendidikan Kimia (1992) dan Magister Pendidikan (2006) di Unila. Kemudian, melanjutkan ke jenjang Doktor Manajemen Pendidikan, di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sebelum tugas ke Jakarta, Samsuddin adalah guru di SMA Alkausar, Bandar Lampung. Lalu, SMAN 2 Tanjungkarang.
Karirnya sebagai ASN banyak dilakukan di pusat, terutama Kementerian Olahraga. Diantaranya, sebgai Kabid Pengembangan Penghargaan Kepemudaan (2011-2013) dan Kabag Evaluasi dan Pelaporan (2013-2015).
Pada tahun 2015, Samsudin menjabat sebagai Kabag Hubungan Masyarakat, dan kemudian Kabag Program dan Anggaran (2015-2016).
Ia juga pernah menjadi Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga (2016-2019), serta Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi pada periode yang sama.
Pada tahun 2018, ia menjabat sebagai Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga sebelum akhirnya menjadi Staf Ahli Bidang Hukum sejak 2018 hingga saat ini.
Selain memiliki karier yang cemerlang, Samsudin juga aktif mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan. Beberapa di antaranya adalah Diklatpim III BPPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 2006, Diklatpim II Lembaga Administrasi Negara pada tahun 2017, serta Diklatpim I di lembaga yang sama pada tahun 2019.
Lampung, menjadi salah satu daerah terakhir yang ditetapkan sebagai Pj Gubernur Lampung. Samsudin menyebut seluruh jabatan Gubernur se-Indonesia sudah diisi Pj Gubernur.
"Saya diamanahkan sebagai Pj Gubernur Lampung, tentunya saya harus bertugas melaksanakan program-program, terutama program presiden," kata Samsudin, saat ramah-tamah di hari pertama kehadirannya dirumah Dinas Gubernuran, Kamis (19/6).
Program presiden yang dimaksud ialah terkait persoalan stunting, pengendalian inflasi, hingga ketahanan pangan.
Samsudin juga mengaku siap untuk melaksanakan program yang sudah tersusun pada pemerintahan sebelumnya. Apalagi saat ini masuk dalam pertengahan tahun anggaran.
"Tentunya masih ada 6 bulan kedepannya bahwa program sudah tersusun dan sudah ada di OPD dan harus dilaksanakan sebaiknya dan semaksimal mungkin agar masyarakat Lampung merasakan manfaat," terangnya.
Dia mengatakan Mendagri, M. Tito Karnavian berpesan untuk pelaksanaan program yang dilaksanakan di daerah mesti dilakukan sebaik-baiknya jangan sampai ada kebocoran anggaran.
"Pak Menteri tidak menginginkan bahwa pelaksanaan anggaran terjadi kebocoran, karena tentunya itu ranah penegak hukum. Dan kita tidak ingin hal itu terjadi di Lampung. Peranan bukan hanya Pj gubernur, Pak Sekda tetapi media berperan aktif," kata Samsuddin menegaskan. (baim/dbs)