Hanan Abdul Rozak, memberi sambutan keluarga takziah wafanya ibunda Darlian Pone (inilampung.com) |
INILAMPUNGCOM -- Sejumlah tokoh hadir dalam takziah malam ke-7, wafat Hj. Asmara Lela, istri tercinta dari Brigjen TNI (Purn) Zulkarnain --- mantan Ketua DPD I Partai Golkar Lampung, di Perumahan Bukit Kencana, Bandar Lampung, Senin (17/6), tadi malam.
Para jemaah lingkungan Perumahan Bukit Kencana tampak mendengar ceramah dari ustad Imam Ashory (inilampung.com) |
Diantara tamu itu, ada politisi senior Agusman Effendi. Pria kelahiran Kotabumi, 1954 itu dikenal vokalnya saat anggota Fraksi Golkar DPR RI ( Tahun 2004 - 2009). Dia dekat dengan Akbar Tanjung, dan aktivis HMI. Mantan Ketum PSSI, dan mantan Ketua Real Estate Indobesia (REI) masa orde baru.
Agusman Effendi, ternyata masih adik dari almarhumah Asmara Lela, paman Sekertaris Fraksi Golkar DPRD Lampung, Darlian Pone.
Lalu, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Anggota DPR RI Hanan Abdul Rozak, Watoni Nurdin, Ali Imron, Supriyadi Hamzah, (anggota DPRD Lampung), dan puluhan tokoh lain. Sedang untuk penceramah, hadir ustad kondang, KH. Imam Asrofi dari MUI Lampung.
Memberi sambutan, DR. Darlian Pone, putra almarhum Zulkarnaian. Dia menyebut, ibundanya merupakan sosok tak tergantikan. Tempat anak-anaknya bersandar, dan menggantungkan keluh kesahnya selama masih hidup.
Darlian Pone yang juga anggota DPRD Provinsi Lampung itu menceritakan betapa, kenangan manisnya bersama sang ibu tercinta dimasa kecil. "Ayahanda seorang tentara, politisi sehingga ibu saya tempat kami anak anak berkeluh kesah dan cerita," kata Darlian.
Sementara Hanan Abdul Rozak, yang ketika itu didapuk memberi sambutan mewakili keluarga menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan doa, dan harapan semoga almarhum Hj Asmara Lela diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan disisi Alloh, SWT.
“Dalam kesempatan acara takziah dan kirim doa ini, atasnama keluarga kami menghaturkan rasa syukur, dan terima kasih." kata Hana Rozak yang malam itu tampil dengan baju koko putih.
Takziah malam itu, kata Hanan A. Rozak, sekaligus bisa gunakan sebagai ajang bersilaturahmi, saling mendoakan, dan saling memaafkan satu sama lain. Baik yang masih hidup maupun yang wafat mendului. "Apalagi, masih dalam suasana Lebaran Idul Adha, 1445 Hijriah," kata Hanan lagi. (seno/inilampung).