INILAMPUNG, Jakarta – 22 Juni, Jakarta berulang tahun. Tetapi, tak lagi sebagai ibukota negara ini. Ibukota dipindahkan ke pulau lain, masih dalam status Indonesia.
Jakarta berulang tahun, namun dirayakan untuk airmata yang ditinggalkan. Jakarta hanya menyisakan masa lalu boleh dikenang dan boleh pula dilupakan.
Tahun ini, 2024, Jakarta tak lagi sebaagai Ibukota. Ia dikembalikan sebagai daerah, keberadaanya sudah sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia.
Jakarta hanya menjadikan kenangan, bahwa di ibukota RI pernah memiliki pusat pemerintahan Indonesia, pernah ada Istana Negara, riuh-gemuruh perjuangan dan ikrar kemerdekaan, yakni proklamasi Indonesia di atas namakan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
Momen perayaan terakhir Jakarta sebagai Ibukota RI bersamaan HUT “Kota Batavia” itu, Denny JA mengekspresikan ke dalam lima lukisan yang dibantu aplikasi AI (Artificial Intelligence).
Tajuk “Jangan Menangis Jakarta”, Denny memotret sudut Jakarta yang kumuh, semrawut, dan kemegahan. Kesemuanya bercampur dalam warna-warni cat yang estetis.
“22 Juni 2024, ulang tahun Jakarta yang pertama yang secara resmi tak lagi menjadi ibukota RI,” kata konsultan politik menyertai lukisan yang dikirim Minggu 23 Juni 2024 pagi.
Lima Lukisan Denny JA dengan asisten Artificial Intelligence ini, untuk ultah Jakarta ke 497.
Adapun kelima lukisan AI tersebut ialah (1) Jangan Menangis Jakarta (Yang Tak Lagi Ibu Kota), (2) Polusi Udara Jakarta No 1 di Dunia, (3) Yang Kumuh di Jakarta, (4) Yang Kesepian di Jakarta (riset: 20 persen kelas menengah), dan (5) 70 Persen Uang Indonesia Berputar di Jakarta.
Selamat berulang tahun Jakarta, walaupun kau kini tidak lagi menyandang Ibukota RI, sebab telah dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.(bd/inilampung)