Cari Berita

Breaking News

Mulai Rusak, Warga Bulukarto Minta Pemerintah Bangun Jembatan Gantung Waybulok

Dibaca : 0
 
Rabu, 01 Mei 2024

Jembatan gantung di Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo mulai rusak, warga mengharapkan perbaikan, syukur di bangun permanen. Foto. Tyo.


INILAMPUNG, Pringsewu -- Masyarakat Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu mengharapkan kepada pemerintah daerah membangun jembatan gantung yang membentang di atas sungai Waybulok menjadi jembatan permanen.


Jembatan gantung sepanjang 40 meter lebar 1,5 meter berlantai susunan papan spanel yang dianyam dengan kawat  terletak di Dusun II Pekon Bulukarto, menghubungkan ke lahan persawahan Pekon Bulukarto sekitar 45 hektare yang ada diaebrang sungai Waybulok.


Juga jembatan tersebut menghubungkan pekon tetangga yakni Pekon Sidoharjo dan Podomoro. Bahkan bisa tembus menuju komplek Perkantoran Pemkab Pringsewu yang berjarak hanya 1 Km.


"Seingat saya jembatan gantung ini sudah berusia tua dibangun sejak 1954 dan menggunakan alat tradisional seperti seling besi kecil, penyanggah dengan kayu  dan beralaskan bambu yang di anyam. Lalu sekitar tahun 2000 an, jembatan gantung di rehab semi permanen,"terang Mbah Sunarto (75) yang rumahnya persis dekat gerbang jembatan gantung.




Menurutnya, berjalannya waktu kini kondisi jembatan gantung mulai banyak yang rusak karena sering dilewati kendaraan motor bermuatan hasil panen padi dan perkebunan lainya. 


Sehingga jembatan gantung kini cukup membahayakan bagi warga yang akan melintasi, selain kawat seling penyanggah papan banyak yang putus juga seling diatas sudah mengendor. Maka jika jembatan dilewati motor atau sepeda yang dinaiki bermuatan pasti jembatan bergoyang kuat miring kekanan dan ke kiri.


"Saya sering kali menolong warga menuntun motor karena mereka tidak berani menyebrang jembatan. Akibat kuatnya goyang jembatan tersebut. Apalagi ibu-ibu atau anak-anak remaja pasti tidak berani nyebrang jembatan gantung,"terangnya.


Mbah Sunarto dan beberapa warga yang melintasi jembatan tersebut  mengharapkan kepada pimpinan ditingkat pekon dan pihak terkait lainnya dapat memperjuangkan merehab jembatan tersebut."Setidaknya didandani dulu supaya jembatan tidak goyang dan tidak membahayakan jika dilewati. Syukur bisa dibuat jembatan permanen,"harapnya.


Terpisah Kepala Pekon Bulukarto Nurdin mengakui kondisi jembatan gantung diwilayahnya yang sudah mengalami kerusakan. Padahal pihaknya sudah sering kali mengajukan proposal baik di Pemkab Pringsewu maupun Pemprov Lampung agar jembatan gantung direhab menjadi permanen, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya.


"Untuk mengantisipasinnya, Insya Allah tahun 2024 ini, pada anggaran perubahan, jembatan gantung  akan kami rehab, menggunakan dana desa. Yang penting jembatan bisa dilewati tidak goyang lagi,"katanya. 


Menurutnya, jembatan gantung tersebut sangat vital, selain sebagai penghubung mengangkut hasil pertanian mayoritas padi, juga sebagai jalur alternatif. Sebab  jika di Jalan Raya Sidoharjo dan Bulukarto yang kerap  mengalami kemacetan seperti hari raya dan tahun baru, maka banyak pengendara motor dan sepeda yang ambil jalan pintas melewati jembatan gantung tersebut.


Kakon Bulukarto Nurdin menambahkan, wilayahnya mempunyai luas sekitar 270 hektar dihuni 1.150 KK atau 6010 jiwa, mayoritas sebagai petani sawah dan perkebunan."Sebagian ada yang wiraswasta, PNS dan pedagang,"imbuhnya. (tyo)

LIPSUS