Cari Berita

Breaking News

Kandidat Bacagub dan Wagub Lampung: ‘Mematut-Matut’ Pasangan

Dibaca : 0
 
Jumat, 17 Mei 2024

Kandidat bacagub Lampung Umar Ahmad, Hanan A Rozak, Rahmat Mirzani Djausal, Arinal Djunaidi.


Oleh Isbedy Stiawan ZS


Sejumlah tokoh dan politisi Lampung mulai meramaikan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung untuk bursa Pilkada serentak 27 November 2024.


Pada posisi bakal calon Gubernur Lampung, selain petahana Arinal Djunaidi, ada Umar Ahmad, Hanan A Rozak, Rahmad Mirzani Djausal, Hernan HN, Alzier Dianis Thabranie, dan Mufti Salim.


Kemudian di posisi wakil Gubernur Lampung, beberapa nama disebut di sini yakni Jihan Nurlela, Irfan Nuranda Djafar, Edy Irawan Arief. 


Nama-nama lain bisa saja muncul kelak, seiring belum adanya keputusan masing-masing parpol. Baik untuk cagub mapun cawagub. 


Jadi, bisa terbuka menjadi tambah atau mengerucut 2 atau tiga pasang saja yang maju pada 27 November 2024.


Dari para kandidat Gubernur Lampung, Hanan, Umar, Mirzani kerap disebut-sebut karena sosialisasi. Misal mantan Bupati Tulang Bawang, Hanan A Rozak, selain memperbanyak silaturahmi ke berbagai kalangan, nobar sepak bola timnas U-23, juga gebyar musik artis Pantura. 


Umar Ahmad juga melakukan sosialissi dengan hadir di berbagai event, bertemu organisasi massa, juga meluncurkan Rumah Aspirasi dan Rumah Bersama Umar Ahmad. Mantan Bupati Tulang Bawang Barat dan kader PDIP ini juga bersilaturahmi dengan para seniman Lampung Utara. 


Begitupun Rahmad Mirzani Djausal. Ketua Gerindra Lampung yang sudah memeroleh dukungan dari Prabowo Subianto ini, menggelar nobar timnas U23 bersama masyarakat di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, dan lainnya.


Ketiga nama ini yang tampaknya ‘mencor’ karena gencar bersosialisasi sehingga kerap masuk pemberitaan media massa – cetak dan online – lokal/nasional.


Sedangkan petahana, Arinal Djunaidi, masih slow-slow saja. Entah, ibarat kendaraan, perlu waktu untuk memanaskan mesin, dan setelah panas tancap gas. Atau masih menunggu keputusan DPP Partai Golkar apakah mendarat pada Arinal atau malah Hanan. 


Teka-teki bagi Arinal dan Hanan ini untuk menuju Pilkada 2024 saat ini belum bisa terbaca. Garis tangan pun belum membayang. Meski Hanan, sepertinya tak memusingkan itu, buktinya Konser Musik yang dihelat Sahabat Hanan tetap berlangsung. 


Apa yang dilakukan Hanan, hampir sama dengan rivalnya di Golkar; Arinal Djunaidi lewat wayang pada Pilgub yang lalu. Pun masa Ridho Ficardo yang juga milih seni wayang sebagai medium sosialisasi/kampanye.


Sementara putra Faisol Djausal, belum begitu gencar. Kecuali Rahmat Mirzani Djausal menggelar nonton bareng timnas U23 di PKOR Way Halim. Meski kegiatan sosialisasi lainnya tak tampak, namun bukan tak mungkin tak ada. Pasti ada. Bukankah banyak jalan untuk mengenalkan diri sebagai bacagub Lampung? Mirzani memiliki semua itu; ketua partai, pengusaha, putra pengusaha, anggota DPRD Lampung, pergaulannya sebagai anak muda dan politisi sangat luas. Kurang apa lagi?


Jadi tiga nama ini, boleh dibilang, berpotensi memegang tiket ke Pilgub Lampung 2024. Tapi ingat, politik bisa berubah-ubah permenit/perharinya. Bisa saja Arinal ataupun Herman HN, tiba-tiba yang memiliki tiket itu. Begitu pula, bisa saja yang semula digadang-gadang jadi Gubernur Lampung, turun sebagai pendamping. Alias Wakil Gubernur. Dan, sebaliknya, tentu saja.


Tak ada harga mati dalam politik. Sebab yang terjadi adalah bargaining dan kepentingan untuk menang dalam kontestasi. 


Sampai Mei ini belum terdengar kehadiran pemilil “kebon” dalam percaturan Pilgub Lampung. Mungkin masih tiarap atau sembunyi-sembunyi mendukung satu kandidat. Baru Umar Ahmad yang berani “membela” kebon atawa bohir dari perusahaan gula tebu. Pernyataan pembelaan Umar ketika peluncuran Rumah Bersama, 11 Mei 2024 lalu.


Apakah ini penanda “orang kebon” akan memihak ke Umar? Kedekatan Umar Ahmad dengan Ny Lie bukan lagi rahasia! Pengusaha GSG itu membangun sekolah tinggi di kawasan Uluan Nughik Kabupaten Tulang Bawang Barat.


Kalau perkiraan “keberpihakan” pemilik “Kebon” ini meleset alias tidak ke Umar, maka jika memang Ny Lie tetap turun di Pilgub Lampung, ia akan merapat ke Hanan, Mirzani, ataupun Arinal. Walaupun nama terakhir besar kemungkinan tidak! 


Sekali lagi, dalam dunia politik selalu bergerak alias bisa berubah. Itulah tanda bahwa politik dinamis. Segala sesuatu ditentukan kepentingan. Hari ini A sudah bulat menjadi bacagub, esok atau lusa duduk di wakil. Sah saja.


Karena itu, kesempatan ini kita coba mematut-matut pasangan. Ini ada kebon atau tanpa kebon.


Banyak “pengamat” atau “sekadar pengamat” mengamati riak perpolitikan jelang Pilgub Lampung 2024. Bahwa beredar isu, layak pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung adalah Rahmat Mirzani Djausal dan Umar Ahmad. Pengamat lain sudah memasangkan Mirzani dengan Jihan Nurlela, adiknya mantan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.


Sedangkan Hanan A Rozak belum bergeser. Wakilnya, yang ia gadang-gadang dalam Konser Pantura, yakni Irfan Nuranda Djafar, kader PAN dan mantan Bupati Lampung Timur. Tetapi bisa pula dengan Ketua Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief. 


Edy Irawan juga sudah bersilaturahmi dengan petahana, Arinal Djunaidi. Bahkan putra ulama K.H. Arief Makhya ini mengibaratkan baut dan mur. Pada kesempatan lain, Edy Irawan juga sudah bertemu Mirzani dan Herman. Ke mana kelak kakak kandung Andi Arief ini “berpeluk”? 


Sekiranya, benar terjadi, Mirzani maju bersama Umar – soal cagub-cawagub bisa disesuaikan kebutuhan – rasanya pertarungan Pilgub Lampung 2024 akan seru. Lawannya, bisa Hanan-Edy, Arinal-Jihan, ataupun kebalikannya: Hanan-Jihan, Arinal-Edy Irawan. Ada celah lain?


Kalau perkiraan “mematut-matut” pasangan ini meleset, dimana Umar Ahmad justru bersaing dengan Rahmat Mirzani, pertarungan pun akan semakin seru! Umar bisa saja berpasangan dengan yang bukan dari kandidat cawagub. Tetapi, bisa pula justru dengan Edy Irawan yang memang menyediakan mur. 


Sementara Mirzani, seperti yang sudah viral, pasangannya adalah Jihan Nurlela.


Kalau mentok? Akan ada “kuda hitam” yang mendampingi Mirzani. Tokoh ini, bisa jadi, senioritasnya jauh di atas Rahmat Mirzani Djausal. Namun soal pengalaman tak diragukan, termasuk dapat diterima di mana saja. 


Sebagai prediksi, tentu tak mutlak. Dalam politik, akan selalu dinamis; bagaikan air akan mengalir ke tempat lebih nyaman dan aman.***


*) sastrawan-wartawan, menetap di Lampung.


LIPSUS