Direktur Operasional PTPN I Fauzi Omar kunjungan ke kebun Waylima, Kabupaten Pesawaran. Foto. Ist. |
INILAMPUNG, Pesawaran -- Seiring membaiknya harga karet, Subholding PTPN I Supporting Co menggenjot produksi. Dalam kunjungan ke kebun Waylima, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Senin (20/5/24), Direktur Operasional PTPN I Fauzi Omar merekomendasikan beberapa langkah strategis untuk memanfaatkan momentum harga jual komoditi karet yang paling tinggi selama kurun waktu lima tahun terakhir. Salah satunya adalah memperbaiki komposisi produksi karet antara high grade dan low grade serta optimalisasi penggalian produksi dari areal tanaman tidak produktif (ATTP).
Kunjungan Fauzi Omar yang didampingi oleh Kepala Divisi Tanaman Karet PTPN I Hendra Putra disambut SEVP Operation PTPN I Regional 7 Wiyoso dan beberapa pejabat lain. Manajer Kebun Way Lima Sasmika Dwi Suryanto bersama beberapa Staf juga menyambut di Kantor Sentral dan langsung menyampaikan presentasi kinerja Kebun.
Kunjungan Fauzi Omar kali ini fokus kepada mencari opsi strategis dari penelaahan data kinerja. Mantan SEVP Operation I PTPN VII ini langsung membuka data yang disajikan dan menelisik secara tapis setiap detail potensi yang bisa digali dan ditingkatkan.
“Saya bersama tim langsung ke sini tentu ada agenda penting. Kita harus memanfaatkan momen ketika harga karet sedang bagus, maka kita harus maksimalkan produksi. Mari kita telaah lebih detail di mana kita bisa meningkatkan nilai tambah sehingga momen ini memberi sumbangan maksimal untuk perusahaan,” kata dia.
Satu titik potensi yang langsung dibidik Fauzi adalah soal terkait komposisi produk karet. Bermodal data bahwa harga karet olahan jenis RSS (Ribbed Smoked Sheet) jauh lebih tinggi dari harga karet SIR (Standard Indonesian Rubber), ia membidik kemungkinan produk yang dihasilkan Kebun Way Lima bisa fokus kepada RSS.
“Saya melihat disparitas harga RSS dengan SIR sangat jauh. Ayo kita bedah kemungkinan komposisi produksinya dibanyakin jadi HG untuk suplai ke Pabrik RSS. Ini saya anggap strategis karena cuma butuh keseriusan dan penanganan. Walaupun pasti ada penambahan cost (biaya), tetapi mari kita hitung untung ruginya,” kata dia.
Bersama semua yang hadir, melihat angka-angka produksi dengan membuat beberapa simulasi menghasilkan beberapa rekomendasi. Antara lain, dengan mengarahkan kepada tenaga kerja penyadap untuk memproduksi lateks (getah karet cair sebagai bahan baku RSS) ketimbang getah beku (CL, bahan baku SIR).
'“Kalau sekarang komposisinya baru 73:27 (73 persen lateks dan 27 persen CL), kita naikkan menjadi minimal 80:20" kata dia.
Selain perubahan komposisi HG dan LG, Fauzi juga meminta semua tanaman karet yang ada dipastikan tereksploitasi. Tanaman dalam kategori ATTP diminta untuk lebih dioptimalkan kembali penggalian produksinya. Ia meminta Kebun Way Lima yang dalam paparannya menyatakan kekurangan tenaga penyadap untuk merekrut penyadap baru sehingga hanca dapat tereksploitasi dengan optimal.
Kepada SEVP Operation PTPN I Regional 7, Fauzi meminta memanfaatkan momen harga yang sedang baik dan Kebun memaksimalkan penggalian produksi serta meningkatkan produktivitas.
Pengarahan yang lebih bersifat sharing opinion ini berlangsung interaktif. Sasmika bersama para Asisten yang bergelut di lapangan menjadi pengumpan topik yang kemudian dibahas seru dan dipungkasi dengan rekomendasi oleh Direktur Operasional. Hendra Putra, Kadiv Tanaman Karet yang sangat berpengalaman di komoditi karet terus menguatkan setiap detail teknis yang mengemuka.
Ia mengingatkan, selain faktor-faktor teknis budidaya dan pengelolaan di lapangan, ada faktor non teknis yang juga harus mendapat perhatian, antara lain soal keamanan produksi, menekan pencurian dan memaksimalkan peran aparat keamanan, kata dia.
Sementara itu, SEVP Operation Wiyoso menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Direksi PTPN I Supporting Co yang membuat kebijakan-kebijakan cepat dan mengejar momen. Menurut dia, berbagai kendala yang selama ini terjadi pada komoditas karet akan segera teratasi sehingga kinerja tahun 2024 ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Saya yakin dengan potensi yang ada dan kebijakan Direksi yang taktis, kita akan segera bangkit. Seiring membaiknya harga, karet kita akan menjadi penopang penting di bisnis PTPN I,” kata dia.
Senada, Sasmika Dwi Suryanto juga menyampaikan terima kasihnya kepada Manajemen PTPN I Supporting Co yang telah mengunjungi Kebun Way Lima.
“Kami berterima kasih atas kunjungan ini, arahan pak Dirops PTPN I Supporting Co, SEVP Operation Regional 7, masukan dan saran yang disampaikan akan menjadi panduan untuk terus meningkatkan kinerja dan capaian target produksi karet yang telah ditetapkan. Dengan kerjasama yang baik antara manajemen dan stakeholder, kami yakin dapat terus meningkatkan produksi karet dan menjadikan kebun karet kami sebagai salah satu kebun karet terbaik di PTPN Grup”, kata Sasmika yang juga Ketua Umum SPPN VII ini.(mfn/rls)