Cari Berita

Breaking News

DKV Itenas Bandung Gelar Kegiatan Abdimas Pemanfaatan Strategi Komunikasi Media Berbasis Internet

Dibaca : 0
 
Jumat, 31 Mei 2024

Rumah Belajar Masagi Kota Bandung: Semua individu memiliki kesempatan dalam belajar—tak terbatas dinding.(dok/itenas)

INILAMPUNG.COM, Bandung - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap pendidikan secara signifikan, memungkinkan akses yang lebih mudah dan inklusivitas yang lebih besar dalam proses pembelajaran. Namun, masih terdapat tantangan dalam memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan ini, terutama mereka yang berada di daerah sub-urban dan urban yang beragam.  Mitra sasaran kegiatan abdimas Tim PKM Reguler Itenas Bandung, adalah "Rumah Belajar “Masagi”" yang didirikan oleh Iis Tjuhartika Pandi pada tahun 2021 di Kota Bandung, Jawa Barat, yang dari segi potensi wilayah menjadi ruang belajar alternatif, dapat diakses secara mudah. Beralamatkan di Gg. Sukabakti I No.4, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, merupakan wilayah sub-urban yang mudah dijangkau, dan memiliki lingkungan masyarakat yang kondusif sebagai lingkungan tempat penyelenggaraan pendidikan non-formal. “Rumah Belajar Masagi” merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas khususnya kepada siswa-siswi usia pendidikan Sekolah Dasar dengan beragam latar belakang, dan kebutuhan belajar.

 

Dimulai dari kesederhanaan dan tekad untuk turut berkontribusi terhadap dunia Pendidikan di usia dasar, kondisi eksisting mitra yang berawal dari hanya 5 orang siswa dan 1 pengajar, meski belum berbadan hukum—melalui word-of-mouth—“Rumah Belajar Masagi" bertumbuh menjadi "ruang belajar alternatif" yang bersifat inklusif yang jumlah siswanya terus bertambah (kini 26 orang siswa, dengan perluasan ruang belajar berada di dua lokasi yang saling berdekatan, dan jumlah pengajar sebanyak 4 orang (3 Pengajar, 1 Kesekretariatan merangkap Bendahara)), tidak hanya menggunakan pendekatan pembelajaran tematik, namun, juga berbasis pada kebutuhan siswa/i-nya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap pendidikan secara signifikan, memungkinkan akses yang lebih mudah dan inklusivitas yang lebih besar dalam proses pembelajaran.

 

Prinsip inklusifitas yang diadopsi oleh para pengajar "Rumah Belajar Masagi" merujuk pada upaya untuk memastikan bahwa semua individu, terlepas dari latar belakang, keberagaman, atau kondisi mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, berkontribusi, dan merasakan manfaat dari suatu program, kebijakan, atau inisiatif. Dengan kata lain, inklusivitas berarti memperhatikan kebutuhan dan kepentingan semua orang, termasuk mereka yang mungkin berada dalam situasi atau kondisi yang kurang menguntungkan, untuk memastikan bahwa tidak ada yang terpinggirkan atau diabaikan. Namun, untuk mencapai tujuan inklusivitas ini, diperlukan salah satunya strategi komunikasi media yang efektif untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program ini.

 

Untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan dalam konteks sosial-kemasyarakatan, dan juga untuk membangun kesadaran kolektif dan semangat partisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan bagi semua lapisan masyarakat, sesuai dengan prinsip inklusifitas dan keadilan sosial, serta kaitannya dengan informasi publik tentang  kegiatan “Rumah Belajar Masagi” di era digital, solusi yang ditawarkan oleh Tim PKM Reguler DKV Itenas Bandung adalah  perancangan situs web inklusif dan informatif untuk “Rumah Belajar Masagi”. Solusi ini menjadi relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, di mana  periode transformasi digital memberikan pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan sosial, termasuk berbagai pihak yang terlibat. Target luaran dari solusi ini adalah ada situs web yang dirancang dengan fokus pada kemudahan penggunaan, dengan tata letak yang intuitif dan desain responsif. 

 

Tidak hanya perancangan, namun pada Jumat, 31 Mei 2024, Tim PKM Reguler DKV Itenas yang didampingi oleh Dr. Agustina Kusuma Dewi, S.Sos., M.Ds. sebagai Dosen Pendamping dan Kelompok Mahasiswa DKV Itenas Bandung Angkatan 2021 yang terdiri dari Shiddiq Bi'tsatulfathi Syaiful Karim, Raihan Arkananta Kusumah, Desilva Ramadhini, Rio Hardi Prabowo, dan Reyfaldi Aurelio Rachman juga melakukan sosialisasi pemanfaatan media komunikasi berbasis web yang terintegrasi, kepada mitra yang terdiri atas Tim Pengajar, Perwakilan Orangtua, serta turut memeriahkan, kurang lebih 20 orang siswa-siswi Rumah Belajar “Masagi” yang terlibat di uji coba salah satu luaran abdimas lainnya, yaitu Buku Belajar Pra-Aksara Berbasis Augmented Reality. Dr. Agustina, dalam hal ini, optimis bahwa dengan kegiatan abdimas yang dilakukan secara kolaboratif bersama mahasiswa ini, akan ada banyak potensi tawaran solusi desain komunikasi dan informasi menggunakan media berbasis internet yang dirancang dengan memerhatikan kenyamanan pengguna, kemudahan, disamping unsur kejelasan dan akurasi informasi yang disampaikan.

 

Tidak hanya itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi sebagai luaran mata kuliah Proyek DKV Itenas Bandung  ini juga turut menguatkan sasaran ke-10 SDGs sebagaimana dilansir Kementerian PPN/Bappenas yaitu memberdayakan dan meningkatkan inklusi sosial, ekonomi, dan politik bagi semua, terlepas dari usia, jenis kelamin, difabilitas, ras, suku, asal, agama, atau kemampuan ekonomi dan status sosial; dan mendukung program MBKM, khususnya pada ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU 2) Mahasiswa Berkegiatan di Luar Kampus yang menghadirkan permasalahan nyata dari mitra untuk dapat didekati penyelesaiannya menggunakan sudut pandangan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual berkolaborasi dengan Dosen Pendamping; yang mana hal ini termasuk juga (IKU 5) Keterpakaian hasil karya kolaborasi Dosen dan mahasiswa di masyarakat, yang dalam kegiatan ini  berupa rancangan strategi media berbasis internet yang melalui sosialisasi, dan diharapkan dapat menguatkan literasi digital para pengajar “Rumah Belajar Masagi” untuk dapat mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi internet dalam menyebarkan semangat kebaikan dan kepedulian terhadap pendidikan dasar di Indonesia.(rls/inilampung)

 


LIPSUS