Bocah berusia delapan tahun tewas tenggelam di dasar bendungan Way Mincang, Dusun Margabatin, Pekon Pardasuka, Kabupaten Pringsewu. |
INILAMPUNG, Pringsewu -- Lagi, musibah warga tenggelam terjadi di Kabupaten Pringsewu. Kali ini menimpa bocah berusia delapan tahun, tenggelam di bendungan Way Mincang, Dusun Margabatin, Pekon Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.
Korban bernama Aqil Al Hafiz. Pelajar kelas dua sekolah dasar ini, tenggelam usi terperosok saat melintas di atas bendungan usai mandi di sungai bersama teman-temanya pada Senin, 4 Maret 2024 sekitar pukul 17.00 Wib.
Aqil terperosok dari ketinggian sekitar tiga meter. Korban tercebur kedalam genangan air bendungan sedalam satu setengah meter dan tidak muncul lagi.
Kapolsek Pardasuka, Polres Pringsewu Iptu Jumbadio mengatakan, teman-teman korban yang mengetahui kejadian tersebut, langsung memberitahukan kepada warga sekitar. Sejumlah warga lalu mendatangai lokasi kejadian dan berupaya menolong korban.
Korban ditemukan warga tersangkut di bawah aliran air bendungan dalam kondisi tidak bergerak. Kemudian dievakusi ke Klinik Agung Medika Pardasuka, namun nyawanya sudah tidak tertolong.
Kapolsek menyebut pihaknya sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Selain itu, polisi dan tenaga medis juga sudah melakukan proses identifikasi dan pemeriksaan jasad korban.
Jumbadio menuturkan, dari hasil pemeriksaan medis ditubuh korban ditemukan luka gores di bagian kaki dan dada. Luka tersebut diduga akibat benturan saat jatuh terperosok kedalam bendungan.
"Di tubuh korban memang terdapat sejumlah luka gores ringan, namun penyebab utama kematiannya diduga karena kekurangan oksigen," jelasnya.
Kapolsek menambahkan, jenazah korban malam itu juga diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Penyerahan ini segera dilakukan setelah keluarga korban menerima musibah tersebut dan membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan proses otopsi terhadap jasad korban.
Atas kejadian tersebut, Kapolsek mengaku prihatin dan menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap keluarga korban.
Dia mengimbau kepada warga masyarakat khususnya para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya terutama saat diluar jam sekolah. "Kami turut prihatin dan berduka, kami juga berharap kejadian ini jangan sampai terjadi lagi," himbaunya.
Bermain Rakit
Aparat gabungan melakukan pencarian korban hilang terseret arus Sungai Waybulok di Pringsewu, pada Senin 4 Maret 2024. |
Sehari sebelumnya, Axel, 16 tahun, warga Pekon Sidoharjo, Pringsewu juga menjadi korban tenggelam di Sungai Waybulog pada Ahad, 3 Maret 2024. Hingga Senin sore, korban belum ditemukan.
Awalnya, Axel bersama empat temannya, bermain rakit yang dibuat dari batang pisang. Ketika asyik bermain, rakit mereka menabrak tiang beton jembatan. Rakit rusak sampai buyar. Para remaja itu hanyut terbawa air yang cukup deras.
Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Rohmadi mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya mengatakan, awalnya, tiga remaja berhasil selamat dan menepi di pinggir sungai. Namun dua remaja hanyut terbawa arus.
Dari dua korban terbawa arus, satu remaja bernama Revan berhasil diselamatkan warga berjarak satu kilometer dari lokasi awal hanyut. Sedangkan Axel masih belum diketahui keberadaanya. Diperkirakan hanyut terbawa aliran Sungai Waybulok.
Hingga Ahad malam, tim gabungan Kepolisian, TNI, BPBD dan warga masyarakat masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang hilang. Pencarian dilakukan keesokan harinya hinga soren. Namun, belum juga berhasil menemukan Axel, warga Pekon Sidoharjo, Pringsewu.
Kasi Humas Polres Pringsewu, Iptu Priyono mengatakan, pencarian dilakukan menggunakan dua perahu karet dan melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Waybulok.
Pencarian terkendala volume air sungai yang masih tinggi dan arusnya kencang. Ia berharap upaya ini dapat segera membuahkan hasil positif, korban dapat segera ditemukan.
Empat remaja berhasil menyelamatkan diri karena dapat berenang. Yaitu, Ari (16), Bayu (16), Surya (16) dan Revan (16). Sedang Axel hanyut dan kini masih dalam pencarian. (tyo)