INILAMPUNG, Lampung Timur – Puluhan pelajar dari tujuh Sekolah Menengah Atas (SMA) Sub Rayon 0822 terlibat dalam kegiatan yang menggugah kesadaran, yakni Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS).
Kegiatan ini diselenggarakan di Aula SMAN 1 Bandar Sribhawono Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Kamis 22 Februari 2024.
Sosialisasi JMS menjadi kesempatan bagi pelajar untuk memahami lebih dalam tentang hukum serta mendiskusikan isu-isu kritis seperti bahaya narkotika, cyberbullying dan perlindungan anak.
Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi ini Kasi Intel Kejari Lampung Timur, Muhammad Rony dan beberapa jaksa yang membidangi Fungsional Inteljen.
Selain itu kegiatan diikuti oleh para pendamping dan kepala sekolah dari tujuh sekolah di Sub Rayon 0822 Bandar Sribhawono, antara lain, SMAN 1 Negeri Bandar Sribhawono, SMA Buana, SMA Kosgoro, SMA Hidayatul Mubtadiin Jabung, SMA Ma'arif 2 Jabung, SMA Negeri 1 Gunung Pelindung, dan SMA Muhammadiyah Sribhawono.
Kasi Intel Kejari Lampung Timur, Muhammad Rony, menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan tersebut adalah memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya narkotika dan cyberbullying di kalangan pelajar.
Menurut Rony, remaja menjadi salah satu sasaran utama peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
"Mengapa penting bagi kami menggalakkan kampanye anti-narkotika melalui JMS karena Indonesia sedang darurat narkotika, dan remaja sangat rentan untuk dipengaruhi karena rasa ingin tahunya yang sangat besar,” jelasnya.
Selama sesi JMS di SMAN 1 Bandar Sribhawono, tim jaksa tidak hanya memberikan informasi tentang bahaya narkotika, tetapi juga mengupas isu cyberbullying yang semakin merajalela di kalangan pelajar.
Materi tentang cyberbullying menjadi penting, mengingat dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan emosional para pelajar.
Kepala Sekolah SMAN 1 Bandar Sribhawono, Nurjaya Rahman, menyambut baik kehadiran tim jaksa masuk sekolah dan PWI Lampung Timur.
"Saya berharap ini bisa menjadi acuan anak-anak kami dan mudah-mudahan menjadi inspirasi mereka supaya bisa memahami apa yang telah disampaikan sehingga kedepan tidak terjadi hal tersebut dikalangan pelajar," katanya.