Oleh, Hasbullah
Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam yang lahir pada tanggal 18 November 1912 yang berarti berusia 111 tahun menjadi momentum dan kesempatan untuk menggelar hasil dari hikmah dan penenungan atas perjalanan panjang organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan. Bagi Muhammadiyah momentum milad menjadi sarana untuk menggelora semangat mewujudkan Islam berkemajuan, Islam yang mampu menjawab semua berubah zaman dan mampu memberikan warna pada zaman yang berubah. Sehingga kita dapat melihat, bagaimana resepsi milad di berbagai tingkatan organisasi sangat beragam dan berbeda, namun secara substansi semua menyampaikan Muhammadiyah adalah organisasi Islam berkemajuan.
Puncak resepsi milad Muhammadiyah ke-111 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung tahun 2023 terlihat beda. PWM Lampung memperlihatkan dan menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan memberikan contoh sebagai organisasi yang mampu menggerakkan Islam menjadi gerakan Ilmu dan amal. Resepsi milad ke-111 di Sidomulyo, Lampung Selatan juga diperlihatkan, bagaimana Muhammadiyah dalam mengimplementasikan Islam bukan hanya dalam tataran wacana, teori dan retorika. Islam, pengetahuan dan kehidupan.
Resepsi milad diadakan di atas tanah wakaf dari seorang Muslim yang baik, menyadarkan bahwa semua yang di dunia adalah milik Allah, harus dikembalikan kepada Allah dengan cara dititipkan kepada Muhammadiyah. Tanah seluas 4,6 ha ini telah memperlihatkan bagaimana warga Muhammadiyah mengajarkan kepada alam semesta bagaimana saling menguatkan. Di tanah tersebut diperlihat kurang dari 30 menit terkumpul sekitar 560 juta dan 1144 sak semen untuk pembangun masjid Galpanda pondok pesantren Muhammadiyah. Dari masjid inilah Muhammadiyah menyampaikan pesan bahwa Islam harus menjadi pusat peradaban kehidupan untuk menjawab memberikan solusi atas semua bentuk persoalan pranata sosial.
Acara yang digelar jauh dari pusat keramaian, telah mendatangkan begitu banyak warga Muhammadiyah dari berbagai penjuru di Provinsi Lampung mulai dari pimpinan ranting sampai pimpinan daerah. Hal ini menunjukkan semangat dan kuatnya Muhammadiyah untuk membangun peradaban Islam sebagai perangkat sosial baru untuk mewujudkan pemahaman Islam yang dewasa. Islam sebagai sebuah agama yang di dalamnya ada berbagai ajaran, dapat menjadikan solusi dalam menjawab berbagai macam persoalan dalam kehidupan
Masjid dan pondok pesantren yang akan berdiri di tanah wakaf ini merupakan wujud dari Islam berkemajuan. Bangunan yang akan terus membangun pusat keunggulan yang dimiliki umat Islam melalui Muhammadiyah. Dari sana, akan lahir pikiran-pikiran moderat dan berkemajuan. Pemikiran moderat yaitu pemikiran yang menghasilkan berbagai macam kebaikan hidup, sedangkan pemikiran berkemajuan yaitu pemikiran yang lahir dari kompetitif dan keunggulan.
Di atas tanah wakaf 4,6 ha telah menggerakkan Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Lampung, melahirkan Islam berkarakter masyarakat Indonesia, yaitu Islam yang moderat. Terlihat jelas bagaimana pimpinan Muhammadiyah membawa dan menyampaikan ide dan gagasan dengan pendekatan dakwah, yaitu pendekatan dengan sikap demokrasi yang lentur dan fleksibel yang melahirkan Muslim Indonesia yang menyatukan serta berdampingan dalam berbagai bentuk perbedaan
Empat Nilai Saling Menguatkan masjid Galpanda
Masjid Galpanda dalam resepsi Milad Muhammadiyah ke-111 menjadi ajang semangat saling menguatkan antar sesama warga Muhammadiyah. Setidaknya ada empat nilai yang dapat di ambil dalam rangka saling menguatkannya warga Muhammadiyah. Pertama, Nilai Kesatuan dalam keanekaragaman. Masjid Galpanda juga telah menarik perhatian orang-orang di luar Muhammadiyah untuk hadir dan menyaksikan berdirinya masjid Galpanda dalam resepsi milad Muhammadiyah ke 111 tersebut. Mereka dengan suka rela menginfakkan sebagian rezekinya dalam pembiayaan masjid. Semangat untuk saling menguatkan dan bekerja sama demi kebaikan umat telah terwujud sebagai perekat dan menguatkan. Semestinya hal ini dapat menjadi contoh seluruh warga Muhammadiyah di Lampung khususnya dalam menghadapi perbedaan di tengah keanekaragaman untuk kesatuan.
Kedua, Nilai Solidaritas Sosial. Masjid Galpanda dalam Milad Muhammadiyah ke-111, mengajarkan tentang pentingnya solidaritas sosial. Pesan ini senantiasa disampaikan oleh Muhammadiyah. Muhammadiyah senantiasa menguatkan spirit dalam menjalankan misi kemanusiaan dan wujud kepedulian sesama. Ketiga. Membangun Karakter Positif. Masjid Galpanda, menyampaikan bahwa organisasi Muhammadiyah tidak terfokus pada aspek pembangunan fisik, materi dan manusiakan saja. Namun Muhammadiyah telah membentuk karakter positif dengan melibatkan organisasi dan masyarakat sekitar terlibat dalam kegiatan tersebut. Muhammadiyah senantiasa mendorong dan mendukung semua manusia secara individu bermanfaat bagi masyarakat dan kehidupan.
Keempat. Nilai tersampaikannya Pesan Paham Islam Rahmatan Lil-Alamin. Bahwa masjid Galpanda ini di bangun bukan saja semata-mata untuk menguatkan dan kepentingan internal Muhammadiyah saja. Konsep Islam sebagai rahmat bagi seluruh dalam telah di hadirkan oleh pembangunan masjid Galpanda. Semua yang hadir diajak terlibat aktif dalam pembanagunan masjid dengan memberikan kesempatan semua warga yang hadir memberikan bantuan, hal ini telah menjadikan kontribusi positif dalam menciptakan Islam sebagai agama kasih sayang untuk semua. Nilai inilah menjadi kunci keberhasilan resepsi Milad Muhammadiyah ke-111, bahkan telah menguatkan semangat BerMuhammadiyah terus berkobar dan memberikan inspirasi banyak warga Muhammadiyah.(*)
(*) Dr. Hasbullah, M. Pd. I
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kader Muda Muhammadiyah Lampung