Oleh Denny JA
Satu putaran saja? Mungkinkah Pilpres 2024 ini berakhir dengan satu putaran saja, di tanggal 14 Februari 2024? Satu pasang capres dan cewapres langsung mendapatkan dukungan di atas 50%?
Sah sudah pasangan itu terpilih sebagai the next presiden dan wakil presiden yang baru. Pilpres 2024 tak lagi memerlukan putaran kedua?
Pertanyaan ini kembali datang ketika kita membaca aneka berita. Semua kubu pasangan Capres/Cawapews, tiga-tiganya mengklaim akan menang satu putaran saja.
Kita bacakan judul beritanya. Dimulai dari kubu Ganjar yang mengklaim: “Ganjar- Mahfud ditargetkan menang satu putaran 54%.” Ini klaim dari TKN yang dipimpin oleh Arsjad Rasjid.
Berita lain: “Anies Menang Pilpres Satu Putaran Saja.” Ini datang dari kubu Anies sendiri.
Lalu dari kubu Prabowo. Diwakili oleh Muzani, kubu ini juga menyatakan: “Insyaallah Prabowo Gibran Menang Satu Putaran.”
Maka kita mulai dengan data dan sejarah: Pemilu Presiden 2009. Saat itu juga bertarung tiga pasang capres dan cawapres. Yakni SBY dan Budiono melawan Megawati dan Prabowo melawan Jusuf Kala dan Wiranto.
Saya sendiri saat itu (DJA) yang memimpin gerakan satu putaran saja. Saya kampanyekan isu itu cukup masif di TV, di koran, di radio. Saya gerakkan Civil Society untuk meyakinkan publik mengapa kita perlu Pilpres 2009 selesai satu putaran saja.
Dua alasan saya kemukakan. Pertama, banyak sekali dana yang akan dihemat karena putaran kedua tak lagi diperlukan. Dana itu bisa digunakan untuk pembangunan lain yang mendesak.
Kedua, aneka panasnya pengkubuan dari para capres dan cawapres juga akan cepat selesai. Potensi konflik lebih kecil karena tak lagi diperlukan putaran kedua.
Alhamdulilah saat itu, saya
pun mendapatkan kecaman, hujatan, hinaan, cemooh yang keras sekali di sini dan di sana. Di samping itu, tentu saya juga peroleh pujian dari kubu yang saya anggap akan menang: SBY- Boediono.
Apa yang terjadi kemudian? KPU umumkan hasilnya. Di pilpres 2009, SBY-Boediono memang menang satu putaran saja di angka 60,80%.
Pertanyaannya: mengapa saat itu saya nekad sekali, berani sekali mengklaim akan terjadi Pilpres yang menang satu putaran saja?
Itu karena saya punya datanya. Itu karena saya percaya data survei saya sendiri: LSI Denny JA.
Sejak 5 tahun sebelumnya, dalam Pilpres 2004, data LSI Denny JA terbukti akurat dan kokoh, memprediksi kemenangah SBY/ Jusuf Kala.
Di tahun 2009, survei saya juga menyatakan SBY akan menang, bahkan satu putaran saja. Saat itu, sejak 3 bulan sebelum hari pencoblosan, sampai 2 bulan, lalu sebulan, elektabilitas SBY- Boediono sudah stabil minimal di angka 51% - 54%.
Karena keberhasilan prediksi saya, dan juga heboh yang disebabkannya, saya pun akhirnya mendapatkan penghargaan dari dunia wartawan.
Di tahun 2009, PWI Jaya menganugrahkan saya: The Newsmaker of Election 2009. Saya dianggap menjadi pusat berita, membawa isu yang kemudian menyedot begitu banyak perhatian, dan menenggelamkan isu-isu besar lainnya.
Tak hanya kehebohan publik yang saya sebabkan. Tapi ujung dari kampanye Satu Putaran Saja ternyata akurat dan memang terjadi.
Bagaimana dengan Pilpres 2024? Akankah pilpres kali ini juga berakhir Satu Putaran Saja?
Data sekarang, data LSI Denny JA di awal Desember 2023, juga data dari beberapa lembaga survei lain yang kredibel, dukungan kepada Prabowo-Gibran itu memang sudah di atas 42%.
Tapi elektabilitas Prabowo-Gibran belum seperti SBY-Boediono dulu, di angka 51%- 54%. Sementara elektabilitas Anies- Muhaimin dan Ganjar- Mahfud, dua-duanya di bawah 25%.
Untuk menang satu putaran, berarti Anies- Muhaimin dan Ganjar- Mahfud, perlu tambah dukungan sebanyak di atas 25% lagi.
Ini terlalu banyak dukungan tambahan yang diperlukan agar mereka menang satu putaran saja. Sementara waktu tersisa hanya dua bulan.
Bisa dikatakan peluang pasangan Anies atau pasangan Ganjar untuk menang satu putaran saja itu hampir, hampir, hampir, hampir mustahil. Saya menyatakan hampir mustahil sebanyak empat kali, untuk tidak terlalu keras menyatakan MUSTAHIL!
Baik pasangan Ganjar ataupun pasangan Anies justru mereka harus bertarung mengalahkan satu sama lain, untuk mendapatkan tiket masuk ke putaran kedua.
Justru perjuangan mereka bukan menang satu putaran, tapi bersusah payah untuj masuk ke putaran kedua. Mereka butuh tambahan minimal masing-masing 8% lagi.
Bagaimana dengan peluang Prabowo- Gibran untuk
menang satu putaran saja? Pasangan ini juga membutuhkan 8% lagi untuk menembus lebih dari 50%, untuk menang satu putaran saja.
Sebanyak 8 persen dibutuhkan Anies dan Ganjar untuk masuk putaran kedua. Sebanyak 8 persen pula dibutuhkan Prabowo untuk menang satu putaran.
Per- hari ini yang punya peluang menang satu putaran saja hanyalah Prabowo- Gibran. Tapi elektabilitas pasangan ini di hari H-2 bulan, belum sebesar SBY-Boediono di tahun 2009.
Akankah Pipres 2024 berlangsung hanya Satu Putaran saja? Atau perlu Dua Putaran? Per hari ini peiuangnya 50: 50, sama besarnya.***
.