Cari Berita

Breaking News

Ahmad Hanafiah, Ulama Kelahiran Sukadana itu Kini Pahlawan Nasional

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Kamis, 09 November 2023

 


Pemda  Lampung Timur sejak tahun 2015 membangun monumen patung KH Ahmad Hanafiah di ruas jalan utama Ibukota kabupaten, di Sukadana.


INILAMPUNGCOM -- Hari ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk enam pejuang yaitu Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), Mohammad Tabrani Soerjowitjirto (Jawa Timur), Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), KH Abdul Chalim (Jawa Barat), dan KH Ahmad Hanafiah (Lampung). 



Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) RI, MAhfud Md, mengumumkan nama-nama itu saat jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Polhukam di Jakarta, Rabu (8/11/2023).


Mahfud menyampaikan upacara penganugerahan gelar pahlawan itu, yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, berlangsung pada Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November. 


“Setiap Hari Pahlawan, kita (Pemerintah Indonesia, red.) menganugerahkan gelar pahlawan kepada para pejuang yang dulu ikut memperjuangkan kemerdekaan negara dan atau ikut mengisi kemerdekaan dengan pengabdian dan perjuangan yang luar biasa jasanya kepada negara,” kata Mahfud, Calon Wakil Presiden yang sekaligus Menkopolhukam itu.


Dia menjelaskan para pejuang yang pada tahun ini disetujui dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI merupakan mereka yang memenuhi sejumlah syarat.


 “Syarat-syaratnya banyak, misalnya, sudah wafat, sudah berjuang, tidak pernah berkhianat, itu syarat umum. Tetapi, syarat umum atau syarat khusus ditetapkan sepenuhnya oleh Presiden. Jadi, Presiden yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional itu. Nah, kami dari Kemenko Polhukam memimpin sebuah Dewan namanya Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Ketuanya Menkopolhukam, tetapi bahan-bahan itu dihimpun melalui Menteri Sosial,“ jelas Mahfud.



keluarga KH Ahmad Hanafiah. No 1 dari kanan atas foto KH Ahmad Hanafiah No 2 dari kanan atas foto ayah (KH Ahmad Hanafiah) KH Muhammad Nur | foto : M Danil Prayoga


KH Ahmad Hanafiah

Siapa sosok Ahmad Hanafiah? Namanya masuk ke dalam daftar pahlawan nasional tahun ini. Gelar tersebut akan diberikan oleh pemerintah Indonesia pada saat peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023.


Ahmad Hanafiah adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus ulama berpengaruh dari Kota Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.


Ahmad Hanafiah lahir di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 1905. KH Ahmad Hanafiah adalah putra sulung KH Muhammad Nur, pimpinan Pondok Pesantren Istishodiyah di Sukadana yang menjadi pondok pesantren pertama di Provinsi Lampung.


Semasa hidupnya, Ahmad Hanafiah pernah mengenyam pendidikan di Sukadana. Selain belajar agama Islam kepada ayahnya sendiri, ia juga belajar di sejumlah pondok pesantren di luar negeri, seperti di Malaysia, Makkah dan Madinah.


Semenjak umur lima tahun, KH Ahmad Hanafiah sudah khatam membaca Al-Qur'an. Ayahandanya adalah sosok ulama besar yang lama menimba ilmu di Tanah Suci.


Setelah sempat mengabdi menjadi guru Agama Islam dari tahun 1920-1925, Ahmad Hanafiah melanjutkan pendidikan ke Pesantren Kelantan Malaysia, dari tahun 1925-1930. Kemudian, ia melanjutkan perjalanan menuntut ilmu ke Mekah.


Namun, Ahmad Hanafiah tidak langsung mencapai Mekah. Dalam perjalanan menuju Tanah Suci, ia singgah di India dan mendalami ilmu tarekat. Ia kemudian sampai di Tanah Suci pada tahun 1930 dan menuntut ilmu di Masjidil Haram hingga tahun 1936.


Selama dua tahun, Ahmad Hanafiah menjadi menjadi Ketua Himpunan Pelajar Islam Lampung di kota Mekah, Arab Saudi. Di Mekah, Ahmad Hanafiah tidak hanya kuliah, tetapi juga mengajar ilmu pengetahuan agama Islam di Masjidil Haram pada tahun 1934-1936.


Sekembalinya ke Indonesia, Ahmad Hanafiah aktif sebagai mubaligh di Lampung dan menjadi Ketua Serikat Dagang Islam (SDI) di wilayah Kawedanan Sukadana (1937-1942).(dbs/)


LIPSUS