FKPPIB memberikan bingkisan berupa beras, minyak goreng, gula putih, dan mi instan kepada sejumlah karyawan borong sadap di Tamansari, Wayberulu, Gedongtataan. |
INILAMPUNG, Pesawaran -- Unjuk rasa massa yang mengatasnamakan warga Desa Tamansari kepada PTPN VII Unit Wayberulu, Gedongtataan, Pesawaran, berdampak luas.
Sejumlah karyawan borong sadap karet di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII tidak bisa bekerja sehingga tidak mendapat penghasilan. Banyak warga yang tinggal dekat kebun yang disengketakan juga merasa was-was beraktivitas.
Prihatin dengan kondisi itu, anak-anak karyawan BUMN yang tergabung di FKPPIB membantu karyawan dan warga yang terdampak. Mereka menyerahkan 15 paket beras, minyak goreng, gula putih, dan mi instan di Gedongtataan, Ahad 2 Juli 2023.
Para pemuda yang mayoritas mahasiswa itu menuju Kantor Afdeling 2 Kebun Karet Unit Wayberulu membawa bantuan. Melalui Mandor Afdeling, mereka difasilitasi untuk bisa menyampaikan bantuan secara langsung kepada para pekerja.
Dalam pengantarnya, Pribowo, salah satu pengurus FKPPIB mengatakan, kami untuk menyampaikan amah teman-teman anak karyawan BUMN yang tergabung dalam Forum Komunikasi Putera Puteri Indonesia Bersatu (FKPPIB). Ini sebagai bentuk solidaritas sesama BUMN, bahwa kita bersaudara dalam satu ikatan Kementerian BUMN", jelas ketua pelaksana kegiatan, " Pribowo, anak pensiunan karyawan PT PLN.
"Ini sebagai wujud membangun kesadaran bahwa kita 1 keluarga walau beda rumah. "Dengan kita saling membantu dalam kebaikan insya allah dan bersinergi satu sama lain akan menjadikan BUMN maju dan kuat,"
Pribowo hadir didampingi beberapa pengurus lainnya yang merupakan anak-anak dari pegawai BNI, PT BA, PT Semen Baturaja, PTPN VII, dan lainnya. Bowo, sapaan akrabnya, mengatakan, sumbangan ala kadarnya ini hanya wujud rasa peduli dari teman-temannya. Sebab, sebagian besar karyawan borong sadap yang terdampak, anak-anaknya merupakan anggota FKPPIB.
"Terus terang, yang kami berikan ini hanya sedikit sekali, tidak ada artinya. Ini pun hasil dari sokongan teman-teman. Tetapi, biarlah walaupun sedikit kami antarkan karena kami dengar beberapa orang mulai mengeluh. Mohon diterima rasa empati kami," kata Bowo, sapaan akrabnya.
Selain Mandor Afdeling, turut menyambut Asisten Kepala Tanaman PTPN VII Unit Wayberulu Hendra Prastiawan, Ketua SPPN VII Cabang Wayberulu Suprapto, dan beberapa lainnya. Mewakili manajemen, Hendra menyampaikan apresiasi kepada remaja FKPPIB yang peka terhadap kondisi terkini.
"Atas nama manajemen, kami sangat terharu dengan aksi cepat teman-teman FKPPI. Ini akan menjadi catatan kami bahwa dampak sosial dari peristiwa ini harus juga mendapat perhatian khusus," kata dia.
Senada, Ketua SPPN VII Cabang Wayberulu menyambut baik prakarsa anak-anak muda merespons suatu fenomena. Ia juga mengaku sedang bergerak untuk memberi perhatian serupa bersama seluruh pengurus dan anggota SPPN VII.
"Kami juga segera bergerak untuk menguatkan semua yang terdampak. Lebih dari itu, kami juga sedang dan terus menjaga dan mempertahankan perusahaan ini agar tidak dirongrong oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," kata Ketua yang juga komandan Satpam PTPN VII Unit Wayberulu ini
Dari sisi pekerja borong, Suheri mengaku sangat terharu dengan adanya bantuan sembako dari anak-anak FKPPIB ini. "Kami ini hanya buruh kecil, nggak tahu apa-apa yang kami jalani cuma kerja, dapat uang untuk kehidupan dan sekolah anak-anak. Itu saja. Kalau bisa, jangan korbankan kami orang kecil," kata dia. (mfn/rls)