PTPN VII menyembelih 50 ekor sapi dan 50 ekor kambing untuk dibagikan kepada masyarakat di sekitar perusahaan. |
INILAMPUNG, Bandarlampung -- Memaknai Hari Raya Idul Adha, PTPN VII menyembelih puluhan hewan kurban bersama masyarakat sekitar, Kamis (29/6/23). Tidak kurang dari 100 hewan kurban terdiri dari sapi 50 dan 50 kambing dipotong oleh PTPN VII dari semua unit kerja yang ada. Selain sebagai bukti takwa kepada Alloh SWT., kurban juga bagian dari ibadah sosial untuk menjalin harmoni dengan lingkungan.
Sekretaris Perusahaan PTPN VII Bambang Hartawan mengatakan, penyembelihan hewan kurban di lingkungan PTPN VII tumbuh dari kesadaran perusahaan dan karyawan. Namun demikian, pihak manajemen bersama Pengurus Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kantor Direksi PTPN VII memberi arahan dan imbauan agar jumlah kurban terus ditingkatkan setiap tahun.
Bambang menambahkan, PTPN VII memiliki ciri khas dalam konteks hubungan dengan masyarakat sekitar. Dalam operasional perusahaan, PTPN VII menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar sangat banyak dan dominan. Model usaha padat karya alias menggunakan tenaga kerja banyak adalah ciri lain sehingga jumlah warga yang mendapat penghidupan melalui perusahaan ini sangat banyak.
“Bambang menambahkan, PTPN VII memiliki ciri khas dalam konteks hubungan dengan masyarakat sekitar. Dalam operasional perusahaan, PTPN VII menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar cukup banyak dan dominan. Model usaha padat karya dalam konteks penggunakan tenaga kerja manual cukup banyak adalah ciri lain sehingga jumlah warga yang mendapat penghidupan melalui perusahaan ini sangat banyak.,” kata dia.
Ia mengimbau, karyawan dan masyarakat terus menciptakan even-even positif lainnya yang mengarah kepada harmonisasi antara karyawan dan masyarakat sekitar. Hal ini penting karena aset dan lokasi perusahaan berada di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua PHBI PTPN VII Sasmika Dwi Suryanto menyampaikan, pada tahun ini pelaksanaan kurban dikoordinir oleh Manajemen dan PHBI di setiap Unit.
Dalam catatannya, di Kantor Direksi, setelah menggelar salat Idul Adha, panitia menyembelih tujuh ekor sapi dan lima ekor kambing. Pelaksanaan kurban digelar di halaman Masjid Baitunnabat dan didistribusikan untuk warga sekitar, fakir miskin, dan panti asuhan.
"Hewan - hewan kurban tersebut merupakan kurban dari BoM, karyawan, baik pribadi perorangan maupun patungan karyawan. Selain itu ada shadaqoh bantuan sapi dari perusahaan sebanyak 3 ekor" kata Sasmika.
Ibadah kurban juga dilakukan Direktur PTPN VII. Seekor sapi dikirim ke PTPN VII Unit Bergen untuk disembelih dan dagingnya dibagikan untuk masyarakat sekitar.
“Atas nama umat dan pengurus PHBI, saya menyampaikan terima kasih kepada manajemen PTPN VII dan juga para pribadi yang melaksanakan kurban kepada masyarakat sekitar,” kata Sasmika yang juga Ketua Umum SPPN VII itu.
Rasa Syukur
Pada salat Idul Adha tahun 1444H di Masjid Baitunnabat, khotib Dr. Triono mengingatkan arti syukur dalam kehidupan. Rektor Universitas Megouw Pak, Tulang Bawang ini mengatakan, pesan paling utama dalam merayakan Hari Raya Kurban adalah tentang keikhlasan melepas atau mengorbankan sesuatu yang paling kita cinta hanya karena Alloh.
“Ibadah Kurban yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dengan anaknya, yakni Nabi Ismail adalah ujian ketaatan bagi manusia terhadap apa yang paling dicintai ketika hidup di dunia. Bayangkan, dalam pernikahannya, Ibrahim lama sekali belum dikaruniai anak. Begitu anknya yang diberi nama Ismail lahir dan dewasa, betapa anak itu menjadi anak kesayangan. Lalu, Allo memerintahnya untuk disembelih, dikurbankan,” kata Triono.
Dalam kehidupan saat ini, umat diminta untuk mencontoh kisah Nabi Ibrahim ini, tetapi tidak dengan mengorbankan anak, melainkan benda milik lain yang berharga. Kurban, kata dia, yang diwujudkan dalam bentuk hewan ternak, menjadi pengganti dan penguji keikhlasan umat untuk dibagikan kepada saudara-saudaranya seiman.
“Pengorbanan kita dengan hewan ternak, berapapun jumlah dan nilainya, tidak sebanding dengan pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam. Oleh karena itu, mari kita syukuri ajaran ibadah ini sebagai bukti ketaatan kita kepada Alloh SWT.,” kata dia. (mfn/rls).