Cari Berita

Breaking News

Besok, Bupati Musa Ahmad Saksi Kasus Korupsi Unila

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 06 Maret 2023

 

Musa Ahmad (ist)

INILAMPUNGCOM -- KPK terus mendalami keterlibatan sejumlah bupati yang terlibat dalam perkara suap penerimaan mahasiswa baru  Unila, yang saat ini melibatkan tersangka Prof. DR Karomani.


Perkembangan terbaru, Selasa (7/3/2023), besok,  KPK akan memanggil Musa Ahmad sebagai saksi dalam sidang kasus suap yang sempat menggemparkan dunia pendididikan di tanah air itu..


"Iya mas, informasi yang didapat seperti itu," kata Penasehat Hukum Prof. Karomanim kepada wartawan, hari ini, Senin (6/3/2023).


Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad, akan dikonfrontir kesaksianya dengan 6 orang lainnya yakni, Budi Sutomo, Anggota DPRD Lampung Mardiana dan Anggota DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat Marzani. Kemudian Hengky Malonda, Enung Juhartini, serta Giany.


Diketahui, JPU KPK setidaknya telah menghadirkan 15 orang saksi dengan tiga terdakwa yakni eks Rektor Unila Karomani, eks Warek I Unila Heryandi dan eks Ketua Senat Unila Muhammad Basri.


Dari penelusuran KPK dan fakta persidangan, dari kasus suap Rektor Unila, menunculkan spekulasi adanya keterlibatan sejumlah pejabat penting di negeri ini.  Ada Menteri, anggota DPR RI, DPRD, dan beberapa Bupati di Lampung.


Para Bupati 

Dalam sidang-sidang sebelumnya, tidak hanya Musa Ahmad yang sebut ikut dalam pusaran kasus suap Unila. 


Bupati Lampung Barat A. Parosil, Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo, Pj Bupati Mesuji Sulpakar, mantan Walikota Herman HN, adalah nama yang muncul dalam sidang-sidang tipikor selama ini.


Khusus Bupati Sulpakar diketahui telah menyetor dana Rp1,1 miliar kepada Prof. DR Karomani.


Dakwaan Jaksa KPK menyebutkan, Sulpakar dalam kapasitasnya sebagai Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lampung diduga melakukan raktik suap kepada Karomani sejak tahun 2020 sampai 2022.


Karomani  menerima gratifikasi dari Sulpakar sebanyak 4 kali setiap kali  Modusnya,  menitip calon mahasiswa Unila dengan imbalan duit tertentu. Dan, berdasarkan Barang Bukti yang dipamerkan Jaksa KPK, dua nama titipan Sulpakar adalah Nindya Azfarina Jamhur dan Radin Ghefira Naura Syarel.


Calon mahasiswa Unila bernama Nindya Azfarina Jamhur berikut dengan nama Sulpakar tertuang pada Barang Bukti berupa tulisan tangan mantan Rektor Unila, Karomani.


Kemudian calon mahasiswa Unila bernama Radin Ghefira Naura Syarel dengan nama Sulpakar tertuang pada Barang Bukti Nomor 32 yang dipamerkan Jaksa KPK pada 2 Februari 2023.


Nindya Azfarina Jamhur alumni SMA N 1 Kalianda dan tergabung dalam Paskibraka Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019.


Sementara itu, Radin Ghefira Naura Syarel adalah atlet Kempo yang memperoleh medali emas dalam Kejurnas Shorinji Kempo.


Atlet Kempo tersebut merupakan anak dari Elip Heldan: seorang dosen di Universitas Bandar Lampung dan Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Lampung. 


Berikut daftar 23 nama mahasiswa berikut pejabat yang menitipkan;

1. Nadyanka Zafirah titipan Pak Utut PDIP.

2. Aisyah Qintara titipan Thomas Aziz Rizka.

3. Karisya Dianta titipan Tamanuri.

4. Siti Naya Avivah titipan Polda Lampung Joko.

5. Nindya Azfarina titipan Sulpakar.

6. Deni Adelia Ruli titipan Bupati Lamteng, Musa Ahmad.

7. Faalih Mathul titipan Asep, Pendekar Banten.

8. Zaki AlGhifari titipan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

9. Zalfa Aditia Putra titipan Andi.

10. Ramadhan Rafi Atha titipan Anggota DPR RI Khadafi.

11. Aisyah Ramadhan titipan Keluarga Banten.

12. Fitri Sri Wahyuni titipan WR II Asep Sukohar.

13. Mariani titipan WR II Asep Sukohar.

14. Angeli Yahya Putri titipan Alzier Dianis Thabranie.

15. Aliran Zahra titipan Sulaiman.

16. Nasrina Talidah titipan Dr. Z.

17. Ratu Berta Sofian titipan Mahfud Suroso pemegang Saham RS Urip Sumoharjo.

18. Azahra Fadilah titipan Mahfud Suroso pemegang Saham RS Urip Sumoharjo.

19. Maharani titipan Budi Sutomo Karo Perencanaan Unila.

20. Muhammad Zamila titipan Budi Sutomo Karo Perencanaan Unila.

21. Calista Putri

22. Vreyza Prianti

23. Nabila Puti titipan Thomas Aziz Rizka.

LIPSUS