INILAMPUNGCOM -- Pihak penyelenggara event basket DBL (Developmental Basketball League) Indonesia yang bermarkas di Surabaya, akhirnya merespon permohonan khusus dari Perbasi Lampung untuk mengikutkan pemain tambahan pada kejuaraan nasional.
"Setelah melalui beberapa kali pertemuan rapat, alhamdulilah, rekomendasi kami ke pihak DBL dikabulkan," kata Ali Imron, ketua umum Perbasi Lampung, Jumat, 23 Februari 2023.
Jumlah siswa (pemain tambahan) yang bakal dikirim untuk mengikuti event nasional, ada empat orang.
Mereka adalah Ananda Adhyaksa dan Muhammad Rafi i Rabani dari SMAN 14 Bandar Lampung, serta Nimah Alifatun Nissa dan Siti Aisyah Nazua dari SMAN 10 Bandar Lampung.
"Keempat nama tambahan itu akan bergabung dengan lima pemain putra dan lima pemain putri, serta dua pelatih yang mewakili Lampung pada KFC DBL Camp 2023 Mei mendatang."
Namun demikian, Imron menambahkan mereka tetap mengacu kepada lima kriteria dalam penentuan pemilihan KFC First Team. Diantaranya, attitude, basketball skill, emotional equotients, physical, dan statistik yang dinilai sepanjang pelaksanaan Honda DBL with KFC Seri Lampung.
Atas dasar itulah, DBL Indonesia dengan berbagai pertimbagan menetapkan 4 pemain tambahan untuk ikut diberangkatkan mengikuti KFC DBL Camp 2023.
Tim Perbasi Lampung Ali Imron, Jhoni Wahyudi, Eko Nugroho, menggelar rapat dengan Tim BDL Surabaya, di Bandar Lampung (22/2/2023) |
DBL atau Developmental Basketball League, adalah sebuah kompetisi bergensi -- liga bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia. Liga ini dimulai pada tahun 2004 di Surabaya saat masih di bawah naungan DetEksi, departemen anak muda di koran Jawa Pos, yang diprakarsai tokoh Basket Azrul Ananda.
Nama Azrul Ananda, pengusaha muda, doyan Basket dan merupakan putra tokoh pers Dahlan Iskan, Kini, Asrul tercatat sebagai pendiri dan CEO dari PT DBL Indonesia.
Sebelumnya, Pengprov Perbasi Lampung melalui Surat Nomor: 191/PENGPROV PERBASI-LPG/II/2023 mengajukan permohonan dan rekomendasi perihal First Team kepada DBL Indonesia.
Dalam surat tersebut, Pengprov Perbasi Lampung sangat menjunjung tinggi regulasi pelaksanaan Honda DBL with KFC, serta mekanisme pemilihan First Team dan men-support atas langkah-langkah terbaik demi pembinaan bola basket di Lampung.
Isi rekomendasi, Pengprov Perbasi Lampung mengajukan permohonan kepada DBL Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada beberapa pemain dari SMAN 14 Bandar Lampung dan SMAN 10 Bandar Lampung ikut dalam tim KFC First Team.
”Permohonan rekomendasi ini didasari demi kepentingan pembinaan bola basket Lampung melalui Honda DBL with KFC. Harus kami akui, terselenggaranya Honda DBL with KFC di Lampung yang secara konsisten sejak 2009 itu sangat membantu lahirnya atlet-atlet muda potensial setiap tahunnya demi kebutuhan pembinaan bola basket di provinsi Lampung,” ungkap Imron.
Kabar baik mengenai penambahan pemain, dibenarkan Rocky Mahbal, perwakilan DBL Surabaya yang dikirim khusus ke Lampung. "Benar, dengan berbagai pertimbang, DBL mengakomodir permohonan ketua Perbasi Lampung," kata Rocky ditemui di warung kopi De-Art, Bandar Lampung, Kamis (23/2).
Perawakilan SMA 10 dan SMA 14, manajer Tim, Pelatih,. Rocki Mahbal (DBL), dan Perbasi Lampung berfoto bersama usai rapat di Bandar Lampung,( 22/2/2023) |
Sempat Ricuh antar Pemain
Konflik internal penyelenggaraan DBL, sempat menuai keributan antar tim dan suporter. Mereka ribut usai pertandingan semifinal pada kejuaraan yang digelar di GS Unila, pekan lalu.
Bermula dari Pertandingan basket Honda DBL di GSG Unila, Bandarlampung, ricuh, malam Rabu, 14 Februari 2023, saat SMA Negeri 2 Bandarlampung berlaga dengan SMA YP Unila, untuk memperebutkan tiket ke final.
Beruntung, kericuhan dari dapat diatasi setelah tim Polresta Bandarlampung mengamankan lokasi GSG Unila. Namun, kabar ini menjadi viral karena sejumlah penonton mengunggah kericuhan ke media sosial. Umumnya penonton dan pengunjung di sana berasal dari pelajar dan sekolah yang bertanding.
Panitia basket Honda DBL, Andika, mengatakan kericuhan terjadi karena ada keributan di antara penonton. Ia memperkirakannya dipicu oleh pertandingan sebelumnya, karena menjagokan sekolah mereka.
Dari temuan pihak kepolisan dan rapat pihak penyelenggara, sesuai dengan regulasi pihak panitia, DBL sudah menjatuh sejumlah sanksi kepada pihak sekolah yang ditemukan melakukan aksi keributan. Sanksi tersebut berupa larangan bermain selama tiga tahun berturut-turut, terhadap sekolah atau tim basket yang terbukti melanggar kesepakatan.
Ketua Umum Pengprov Perbasi Lampung Ali Imron menghormati sikap tegas DBL Indonesia selaku penyelenggara.
”Sanksi tegas dari DBL Indonesia ini juga kami harapkan dapat memberi efek jera dan agar menjadi perhatian bagi para Kepala Sekolah, orang tua, dan para pelajar di Provinsi Lampung agar menghindarkan perselisihan antarpelajar sekecil apapun yang belakangan ini marak terjadi. Bukan hanya pada kegiatan olahraga,” tegas Imron yang juga Komisi III DPRD Provinsi Lampung ini. (**umar/inilampung.com)