INILAMPUNG.COM - Ratu Elizabeth II adalah ratu monarki konstitusional dari 16 negara berdaulat di Inggris dan ketua dari 54 anggota negara-negara persemakmuran. Dia juga merupakan Gubernur Agung Gereja Inggris.
Kabar meniggalnya Ratu Elizabeth II tersebut disampaikan oleh pihak Istana Buckingham. Ratu Elizabeth II tercatat sebagai Ratu penguasa Inggris yang paling lama berkuasa.
“Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral pada petang ini. Upacara bagi raja dan ratu akan diadakan di Balmoral malam ini dan akan dibawa ke London pada besok hari,” disampaikan dalam pernyataan Istana Buckingham.
Elizabeth naik takhta pada 6 Februari 1952, karena sang ayah, Raja Geoge VI meninggal dunia. Masa pemerintahannya selama 70 tahun merupakan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah Monarki Britania Raya mengalahkan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63 tahun.
Ratu Elizabeth II menjadi Ketua Persemakmuran sekaligus ratu dari tujuh Alam Persemakmuran Merdeka (Commonwealth Realms). Ini meliputi Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan, dan Sri Lanka.
Saat ini, selain empat negara pertama yang disebut di atas, Elizabeth juga merupakan Ratu dari Jamaika, Barbados, Bahama, Grenada, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Belize, Antigua dan Barbuda, serta Saint Kitts dan Nevis.
Profil Ratu Elizabeth II 'Sang Pemimpin Monarki Inggris Terlama' Ratu Elizabeth memiliki nama asli Elizabeth Alexandra Mary. Ia lahir di London, 21 April 1926. Elizabeth merupakan putri sulung pangeran Albert, yang merupakan Raja George VI bersama istrinya, Lady Elizabeth Bowes Lyon. Ayahnya, George VI, naik takhta pada 11 Desember 1936 setelah pamannya, Edward VIII melepaskan takhtanya.
Dia besar di istana dan mendapatkan pendidikan secara privat oleh pengasuhnya, Marion Crawford dan beberapa guru lain dibawah pengawasan ibunya. Selama Perang Dunia II dia dan saudara perempuannya, Putri Margaret Rose, terpaksa menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan aman jauh dari serangan London dan berpisah dari orang tua mereka, sebagian besar tinggal di Kastil Balmoral di Skotlandia dan di Royal Lodge, Windsor, dan Kastil Windsor.
Pada awal 1947, Elizabeth pergi bersama Raja dan Ratu ke Afrika Selatan. Sekembalinya dari sana ia mengumumkan pertunangan dengan Phillip Mountbatten dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Ia menikah pada 20 November 1947 di Westminster Abbey. Ayah Elizabeth kemudian menganugerahi gelar Duke of Edinburgh, Earl Merioneth, dan Baron Greenwich pada sang suami.
Mereka tinggal di Clarence House, London. Elizabeth melahirkan Pangeran Charles (Charles Phillip Arthur George) pada 14 November 1948. Anak keduanya, Putri Anne (Anne Elizabeth Alice Louise) pada 15 Agustus 1950. Sementara itu anak ketiganya Pangeran Andrew (Andrew Albert Christian Edward) lahir pada 19 Februari 1960 dan anak keempat, Pangeran Edward (Edward Anthony Richard Louis) lahir 10 Maret 1964.
Secara tidak terduga, perempuan yang saat ini berusia 96 tahun menjadi penerus takhta berikutnya, pada 6 Februari 1952 karena kematian sang ayah. Dalam tiga bulan pertama masa pemerintahannya, dilalui dengan pengasingan komparatif.
Akan tetapi di musim panas, setelah ia pindah dari Clarence House ke Istana Buckingham, dia melakukan tugas rutin sebagai ratu Inggris dan mulai melakukan pembukaan parlemen negara bagian pertamanya pada 4 November 1952. Upacara penobatan Ratu Elizabeth dilaksanakan pada 2 Juli 1953.
Dalam sejarah Kerajaan Inggris, ini merupakan acara upacara penobatan pertama yang disiarkan langsung di televisi. Saat ini kondisi kesehatan Ratu Elizabeth II dikabarkan menurun. Berdasarkan pernyataan Buckingham Palace, pemimpin monarki Inggris itu kini berada di bawah pengawasan ketat tim dokter istana.
Sang ratu kini berada di kediamannya di Kastil Balmoral, di Skotlandia. Putra sulung Ratu Elizabeth sekaligus pewaris takhta, Pangeran Charles dan istrinya, Camilla segera bertolak ke Balmoral untuk mendampingi Elizabeth. Sementara Pangeran Charles yang kini berusia 73 tahun akan menjadi Raja Inggris dan direncanakan akan diangkat di St Jame’s Palace London secepat mungkin.(dbs/inilampung)