Cari Berita

Breaking News

Puan Maharani Menyentil Walikota Eva Dwiana Suaminya Pindah Nasdem

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Kamis, 25 Agustus 2022

 

Puan Maharani Soekarnoputri (*)


INILAMPUNGCOM -- Puan Maharani sepertinya sedang menyentil (menyindir) keras Eva Dwiana, walikota Bandar Lampung dan Herman HN. Dalam pidato sambutanya, Ketua DPP PDIP itu minta kader di Lampung solid, dan bekerja sungguh-sungguh memenangkan pertaruang politik di Pemilu 2024.


"Saya tidak ingin Lampung terpecah jelang pileg dan pilpres. Dan akhirnya kita kalah karena kurang solid. Yang ini pindah ke sana, suaminya pindah ke sini. Saya ini selalu ngikutin Lampung sudah 20 tahun,” kata Puan Maharani didepan rapat konsolidasi kader PDIP Lampung, 24 Agustus 2022.


Pernyataan putri Megawati Soekarnoputri itu, dinilai sebagai peringatan untuk Eva Dwiana, dimana suaminya yang dulu merupakan walikota Bandar Lampung -- sekaligus kader PDIP -- kini lompat pagar berpindah ke Nasdem.


Herman HN, dua periode Walikota Bandar Lampung karena direkomendasi PDIP. Kali ini, Eva Dwiana yang menggantikan Herman HN, juga melalui "perahu" partai banteng ini. 


Berpindahnya Herman HN secara otomatis bakal berpengaruh pada suara Pileg 2024, karena Herman HN jelas punya target menangkan Nasdem, karena ia sebagai ketua DPW Partai NasDem Lampung. 


Herman HN berkali-kali maju pilkada (Walikota dan calon Gubernur) lewat PDI Perjuangan.     


Untuk itu, Puan memberikan target khusus dalam rangka  Pemilu 2024 di Lampung. Salah satunya  peningkatan kursi DPR RI di daerah pemilihan di Lampung.


Puan Maharani dan ketua Komisi IV DPR RI, Sudin saat tiba di Bandara Radin Intan Lampung, disambut Gubernur Arinal Djunaidi, (24/8/2022).


Puan mengatakan, selalu melakukan pantauan di setiap daerah dan melakukan kerja-kerja. “Saya katanya sibuk. Tapi apa iya yang saya urusin, saya sampaikan semua ke publik? Saya enggak tidur-tiduran aja,” katanya. 


Dia mendengar kritik, tentang adanya Puan yang anak ketua PDIP. Ada pihak yang mengatakan dirinya enak karena merupakan anak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal itu ditepisnya lantaran pada pileg lalu dia bisa meraup lebih dari 400 ribu suara. 


“Suara Puan terbesar bukan hanya di PDI Perjuangan, tapi juga dari kader partai lain. Lebih dari 400 ribu suara. Artinya empat kali suaranya Pak Mukhlis Basri. Semua bisa kita peroleh kalau kita turun dengan rakyat. Kalau kita sering interaksi dengan mereka,” ujar Puan seperti yang dikutip koran radarlampung, hari ini. 


Muklis Basri adalah mantan bupati Lampung Barat yang kini menjadi anggota DPR RI.


Puan berpesan kader harus tetap turun ke rakyat. Khususnya yang ingin menjadi calon legislatif maupun kepala daerah.  


“Saya ingetin, April tahun depan sudah penetapan DCS (Daftar Calon Sementara). Kemudian di Novembernya penetapan DCT (Daftar Calon Tetap). Jangan sampai terjadi dinamika yang buat kita enggak siap di pileg dan pilpres. "


"Jadi tolong tahan diri, jangan sampai ego kita memecah belah. Semua harus solid, solid, dan solid. Nggak bisa nggak turun. Nanti ketika penetapan DCS namanya nggak ada marah-marah. Padahal dilihat kinerjanya, ternyata nggak turun ke lapangan,” imbuhnya.


Puan juga mengingatkan, lawan yang sebenarnya dalam pertarungan pileg dan pilpres bukanlah dari internal partai.  “Lawan itu bukan hanya internal, tapi partai lain. Seluruh struktural partai  pertahankan suara, targetnya tambah kursi ke depannya,” ucapnya.


Dia juga akan memantau dan mencermati Lampung. “Saya akan memantau dan mencermati seluruh struktural, plus fraksi, plus kader potensial bagaimana guyub satu, menang.  Lampung punya target besar. Baru lima kepala daerah. Target kursi DPR RI menjadi tujuh. Kalau solid pasti bisa lebih dari ini,” tegasnya.


Tentang pertemuan Puan Maharani dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di NasDem Tower, menurutnya tidak tertutup kemungkinan terwujudnya koalisi antara PDI Perjuangan dan Partai NasDem. Meski demikian, koalisi PDIP dan Nasdem masih sangat dinamis.


Ia mengaku koalisi jelang pemilu memang masih sangat dinamis. Di mana, meski beberapa parpol sudah mendeklarasikan koalisi, itu dinilainya masih bisa berubah. “Tentu nanti PDI Perjuangan juga akan deklarasi.


“Biasa saja. Saya juga akan bertemu partai lain dan ketum lain. Membangun bangsa tidak bisa sendirian,” kata dia. (*/radar)

LIPSUS