Cari Berita

Breaking News

Inilah 17 Puisi Pilihan Antologi Puisi Betawi, Isbedy Masuk

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 27 Juni 2022

INILAMPUNG.COM, Jakarta - Komunitas Literasi Betawi (KLB) mengumumkan 17 Puisi Pilihan Antologi Puisi Jakarta-Betawi 3 "Titimangsa Lahirnya Peradaban Bangsa", Minggu (26/06/2022).

Pengumuman ke 17 puisi pilihan disampaikan seusai pembacaan puisi pada pukul 22.30 WIB dari Rumah Seni Asrizal Nur. 

Antologi puisi "Titimangsa Lahirnya Peradaban Bangsa" dihelat dalam rangka ulang tahun Kota Jakarta ke 492 dan HUT ke 2 KLB. 

Antologi puisi penyair nusantara ini menghimpun 209 puisi dari 85 penyair hasil seleksi kurator terdiri Yahya Andi Saputra,   Asrizal Nur, Sam Mukhtar Chan. 

Selain memilih puisi yang layak masuk antologi puisi, kurator juga mengkurasi puisi-puisi pilihan. 

Ada 17 puisi dari 17 penyair dinobatkan sebaga puisi pilihan.  Salah satunya puisi Isbedy Stiawan ZS, penyair Lampung.

Isbedy yang dihubungi  mengaku senang karena puisinya masuk 17 puisi pilihan.
"Saya baru tahu sekira pukul 22.50, dikirim WA dari pak Sam Mukhtar Chaniago. Karena saya tak selesai ikut zoom. Setelah saya baca puisi, saya pamit karena ada pekerjaan," jelas penyair berjuluk Paus Sastra Lampung ini, Senin (27/06/2022).

Masih kata Isbedy, sebenarnya ia tak begitu berharap puisinya bakal menjadi puisi pilihan. "Tugas saya hanya menulis. Tentang Jakarta itu hanya 1 puisi dan lolos." 

Dikatakan Isbedy, puisinya yang lolos berjudul "Jakarta, Akanlah Kudengar Sunyi darimu?" yang berbicara ihwal kegaduhan sejak di Lubang Buaya, 1998, sampai penembakan 6 laskar FPI, serta demonstrasi baru-baru. "Huruhara yang 'berpusat di Jakarta' merembet ke daerah, seperti petaka Talangsari," katanya. 

Dalam puisinya itu, Isbedy menyinggung rencana perpindahan ibukota ke Kalimantan. 

Sampai pada bait terakhir, lanjut Isbedy, pertanyaan demikian: "jakarta, akankah kudengar/
sunyi kelak darimu? 
(mungkin ketika kau tak/ 
lagi sebagai pusat negeri/ 
ini; ibukota yang pergi...).

Berikut 17 Puisi Pilihan Antologi Puisi Penyair Nusantara, Jakarta-Betawi 3:

1. Arnita 
SEMALAM DI JAKARTA

2. Asmariah 
JEMBATAN KOTA INTAN

3. Bambang Widiatmoko 
MANUSKRIP PECENONGAN

4. Christya Dewi Eka
BELAJAR MEMBACA BETAWI

5. Edrida Pulungan 
PADA KOTA YANG MENULIS NAMAKU DENGAN TERBATA

6. Eka Budianta 
MENCARI JIWA BETAWI

7. Fathurroji Nuril Furqon 
MATAHARI TERBIT DARI RUMAHMU Untuk Faraj Martak

8. Gilang Teguh Pambudi 
TIDURMU MENYALAKAN LAMPU

9. Gustin Tjindarwasih 
STASIUN GAMBIR SEBUAH METAMORFOSA

10. Halimah Munawir Anwar 
ANIES TETAP MANIS

11. Irawan Sandhya Wiraatmaja 
DI DEPAN RUMAH REINIER DE KLERK

12. Isbedy Stiawan ZS 
JAKARTA, AKANKAH KUDENGAR SUNYI DARIMU?

13. Nanang R. Supriyatin 
HIKAYAT POHON JAMBU

14. Nok Ir 
DI PILAR STOVIA, KUEJA NYALI INDONESIA 

15. RD. Nanoe Anka 
SCHOUWBURG

16. Rissa Churia 
KERIYAAN

17. Wanto Tirta
PATUNG TANI
(zal/inilampung)

LIPSUS