Cari Berita

Breaking News

Kalahkan Said Aqil, Gus Yahya Terpilih Ketua Umum PBNU

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Jumat, 24 Desember 2021

KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf saat menunggu penghitungan suara pemilihan Ketua Umum PBNU (ist/inilampung)

INILAMPUNG.COM, Bandarlampung - Gus Yanya atau KH Yahya Cholil Staquf unggul dari KH Said Aqil Siradj dalam pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, yang digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat, 24 Desember 2021, siang.

Gus Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara, kemudian dan suara tidak sah berjumlah satu.

Terpilihnya Gus Yahya didapat setelah rapat pleno panjang yang digelar sejak Kamis malam, 23 Desember 2021 malam. Rapat berjalan alot dan berlangsung hingga Jumat pagi.

Pada pemungtan suara pertama yang berlangsung pukul 02.00 WIB, Gus Yahya juga unggul atas Said. Ia mengumpulkan 327 suara dan Said 203 suara. Sebagai calon dengan dukungan suara lebih dari 99 suara, mereka pun resmi menjadi calon yang memenuhi syarat maju ke tahap selanjutnya.

Setelah berdiskusi dengan Rais Aam baru Miftachul Akhyar dan bermusyawarah, kedua calon tetap ngotot untuk tetap sama-sama maju. Alhasil, pemungtan suara kedua pun digelar pukul 06.40 WIB. Dua jam lebih berlangsung, Gus Yahya kembali mengungguli perolehan suara Said Aqil.

Siapa Yahya Cholil Staquf?
Yahya Cholil Staquf, lahir di Rembang 16 Februari 1966. Ia merupakan putra dari Cholil Bisri, yang merupakan kakak dari Mustofa Bisri alias Gus Mus. Bersama Gus Mus, Yahya Staquf mengasuh pesantren Raudlatut Tholibin Rembang atau lebih di kenal dengan Leteh.

Yahya menghabiskan menghabiskan masa kecil di lingkungan Pesantren Leteh dan lalu sekolah menengah di Yogyakarta dan mondok di Pesantren Krapyak di bawah asuhan Ali Maksum. Yahya mengambil kuliah sosiologi Universitas Gajah Mada tapi tidak menyelesaikannya.

Ia juga aktif di kelompok studi sejak mahasiswa dan pernah menjadi juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada periode pemerintahan 1999-2001. Terakhir di PBNU ia menjabat sebagai Katib Aam.(dbs/inilampung)

LIPSUS