INILAMPUNGCOM - Setelah melalui perdebatan alot, rapat pleno Muktamar 34 NU memutuskan bahwa sistem pemilihan ketua umum PBNU dilakukan melalui voting.
"Rapat pleno sudah memutuskan kalau muktamar akan memilih Ketua PBNU melalui voting," kata Syahrizal Syarief, Rabu 23 Desember 2021, malam menjelang pagi.
Dengan demikian, kandas sudah harapan banyak muktamirin supaya pemilihan dilakukan dengan musyawarah bukan melalui voting.
Namun, hal yang berbeda akan terjadi pada pemilihan Rais Aam. Untuk memilih Rais Aam, muktamar akan mengambil jalan musyawarah dari sembilan formatur pengurus cabang dan wilayah.
Setelah terpilih, kesembilan formatur ini akan berembuk untuk menunjuk siapa yang bakal dipilih menggantikan KH Miftachul Akhyar dari Rais Aam.
Sedangkan pemilihan Ketua Umum PBNU, sistemnya adalah pemilihan langsung atau one man one vote.
Siapa saja yang boleh memilih? Mereka adalah Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang (PCNU).
“Ketum PBNU ditetapkan melalui sistem one man one vote, semua cabang 560, itu semua mempunya suara tentu saja ada ketentuan mereka harus ada dalam status yang sah," lanjut Syahrizal Syarief.
Lewat Mufakat
Tokoh NU, Muhaimin Iskandar sebelumnya menyatakan, Pemilihan Ketua NU sebaiknya tidak lewat voting.
"Kita yakin dan optimis musyawarah mufakat jalan terbaik," ujar Muhaimin Iskandar ketua PKB ini saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-34 NU di Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Rabu (22/12).
Sementara diarena Muktamar, calon Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 mengerucut pada dua nama yang bertarung.
Mereka adalah KH Said Aqil Siroj dan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Hingga dini hari, keduanya belumlah resmi menjadi calon ketua umum. Karena nantinya ada mekanisme lagi kalau setiap calon ketua umum harus minimal mengantongi 99 suara.
"Nantinya akan ada penjaringan," jelas Syahrizal.
Setelah penjaringan dan memenuhi syarat, seorang calon ketua umum haruslah mendapat 'lampu hijau' dari Rais Aam yang terpilih sebelumnya. Tapi biasanya semua nama yang memenuhi syarat 'otomatis' jadi calon ketua umum.
"Jarang Rais Aam tidak kasih persetujuan," tutup dia.
Informasinya, pemilihan Ketua Umum PBNU dan Rais Aam akan digelar di Bandar Lampung, bukan di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunungsugih, Lampung Tengah, Lampung, tempat dibukanya muktamar ini oleh Presiden Joko Widodo pagi tadi.
Hanya saja belum ada kepastian lokasinya. Apalagi di Bandar Lampung, acara muktamar digelar di tiga tempat terpisah, UIN Raden Intan, Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Malahayati.
Intervensi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan tidak ada intervensi Kementerian Agama dalam gelaran Muktamar NU ke 34 yang digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunungsugih, Lampung Tengah, Lampung.
Hal ini ditegaskan Menag saat membuka gelaran pembukaan Silaturrahim Kerja Nasional Forum Direktur Pasca Sarjana PTKIN XIII yang dirangkai dengan Internasional Conference on Islam Law and Society di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Selasa 21 Desember kemarin.[*]