Irfandi (kiri), dan sejumlah panitia Muktamar NU Lampung/Ist |
INILAMPUNG.COM- Kakak Menteri Agama, KH Yahya Cholil Staquf yang akrab disapa Gus Yahya, sudah mengklaim dapat dukungan 80 persen suara PWNU se-Indonesia sebagai calon Ketua Umum PBNU.
Bahkan, hunian hotel di Bandarlampung sebagai pusat lokasi Muktamar NU ke-34, sudah dibooking semua oleh Kemenag.
Aksi booking semua kamar hotel itu, membuat geram jajaran pengurus dan panitia Muktamar lantaran mengganggu kerja-kerja kepanitiaan. Demikian diucapkan Wakil Ketua PWNU Lampung, Muhammad Irfandi pada sejumlah awak media.
Irfandi mengatakan, hampir seluruh hotel di Bandarampung penuh, setelah ditanyakan, yang membooking dari pihak Kementerian Agama. Semua hotel, dari yang berbintang sampai hotel biasa.
"Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34. Ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda muktamar," kata Irfandi, Senin (8/11/2021).
Irfandi yang didampingi sejumlah panitia, antara lain Teguh Wibowo menyatakan ada kesan sabotase Muktamar ke-34 NU di Lampung.
"Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda muktamar," ujar dia.
Tindakan Kemenag tersebut, lanjut dia, berdampak buruk pada pelaksanaan Muktamar.
Sebab, panitia kesulitan menyediakan fasilitas penginapan untuk para kiai dan tamu dari penjuru nusantara yang akan menghadiri muktamar.
"Bahkan ini kegiatan internasional, karena banyak PCNU di luar negeri yang akan datang. Nah, kami panitia ini nanti kesulitan mencarikan tempat yang nyaman untuk kiai dan para tamu," ungkap Irfandi.
Dia merinci, ada 80 kamar di Hotel Novotel, 80 kamar di Hotel Emersia, 80 kamar di Springhill, 120 kamar di Yuna, 70 kamar di Hotel Amalia, Swissbel-hotel 50 kamar, dan Sheraton 80 kamar. Semua sudah dibooking Kemenag. "Dan juga berikut hotel kecil seperti Tango Nusantara Syariah dan Hotel BBC di Lampung Tengah," sebut Irfandi.
Untuk itu, dia meminta kepada kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyikapi persoalan tersebut.
Sebab, kata dia, ada indikasi tindakan untuk mengacaukan kegiatan Muktamar di Lampung.
"Dan saya minta agar polisi dan KPK usut ini. Jangan sampai kita, Lampung sebagai tuan rumah dipermalukan. Ini kegiatan besar hajat orang banyak," ungkap Irfandi.
Muktamar di Lampung, tegas dia, harus sukses. "Tidak boleh dinodai dengan cara-cara tidak sehat seperti ini," kata Irfandi.
Sementara itu, pihak Kemenag menepis tudingan tersebut. Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag, Thobib Al-Asyar, mengatakan sudah mengecek kabar tersebut ke Kemenag Kanwil Lampung.
Dia menegaskan, Kemenag tidak memborong kamar-kamar hotel di Bandarlampung.
"Hasil koordinasi kami dengan Kanwil Lampung, bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib.
"Demikian juga Kemenag pusat juga tidak (memborong kamar hotel), karena penggunaan uang negara ada mekanismenya," tambah dia. (tim/inilampung)