INILAMPUNG.COM, Tanggamus - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri Perayaan 50 tahun Nestlé di Indonesia. Perayaan yang dihadiri Jean-Luc DeVuyst Technical Director Nestlé Indonesia dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani itu digelar di Edu Farm Nestlé di Tanggamus, Kamis 4 November 2021.
Pada kesempatan itu, Arinal Djunaidi memberikan apresiasi kepada Nestlé Indonesia atas kemitraan yang telah terjalin dengan komunitas petani kopi di Lampung. Arinal juga meminta kepada pihak Nestle untuk tetap semangat dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kopi Lampung.
"Saya percaya seluruh rangkaian kerja sama yang telah terjalin dapat terus mendukung dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi khususnya di Provinsi Lampung. Tapi tolong dong pasang 'Lampung' dikemasan Nestle," canda Arinal Djunaidi kepada Perusahaan yang menghasilkan produk seperti Dancow, Milo, Nescafe, LactoGrow, Cerelac, KitKat dan Bear Brand.
Mitra petani kopi bersama tim AgriService Nestlé Indonesia di perkebunan kopi di Tanggamus (ist/inilampung) |
Kemudian, Jean-Luc DeVuyst menjelaskan bahwa selama 50 tahun, pihaknya selalu berpegang teguh pada komitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk biji kopi, dan menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas.
"Hingga saat ini, kami melakukan pembelian bahan baku biji kopi sebanyak lebih dari 50.000 ton per tahun atau setara dengan USD 80 juta per tahun. Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan kami bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar di mana kami beroperasi juga harus sejahtera. Oleh karena itu, kami ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra petani kopi di Lampung,” jelas Jean-Luc DeVuyst, Technical Director Nestlé Indonesia kepada media.
Sementara itu, Bupati Dewi Handajani menyampaikan terimakash kepada Nestlé, karena Sejak 1994 telah bermitra dengan petani kopi lokal di Lampung melalui tim AgriService. Yakni dalam memberikan pendampingan dan pelatihan untuk mengelola kebun kopi kepada komunitas petani di Tanggamus.
“Selain meningkatkan produktivitas, menjaga lingkungan dan menerapkan perkebunan berkelanjutan merupakan sebuah prioritas yang harus dilakukan oleh para petani agar bisa terus menjaga lingkungan untuk generasi mendatang. Kami sangat mengapresiasi kemitraan yang telah dibentuk oleh Nestlé selama kurang lebih 27 tahun bersama para petani kopi di Lampung khususnya di Tanggamus," kata Dewi Handajani.
Penyerahan Penghargaan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan Dewi Handajani Bupati Tanggamus dan Jean-Luc DeVuyst Technical Director Nestlé Indonesia, kepada perwakilan petani kopi di Tanggamus, Lampung (ist/inilampung) |
Pada acara itu, Nestlé juga memberikan pengghargaan kepada mitra-mitra kelompok tani yang telah memberikan bahan baku berkualitas untuk memenuhi kebutuhan produksi Nestlé di Indonesia dan global. Saat ini, tim AgriService Nestlé telah bekerja sama dengan 20.000 petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat.
Selain memberikan Pelatihan, Tim AgriService Nestlé juga mendistribusikan bibit kopi unggul yang tahan penyakit. Hal itu sebagai bagian dari penerapan program global NESCAFÉ Plan, yang diluncurkan di Indonesia pada 2010.
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé S.A., produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Sebagai perusahaan di bidang gizi dan kesehatan, Nestlé telah beroperasi selama lebih dari 150 tahun dan hadir di 187 negara di seluruh dunia. Nestle memiliki 2.000 lebih merek produknya.
Nestlé Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan mempekerjakan sekitar 3.600 karyawan. Nestlé Indonesia juga memiliki tiga pabrik di Indonesia yang memproduksi berbagai produk susu, makanan dan minuman.(zal/inilampung)