Mahasiswi UM Metro ini ingin memberikan mahkota cahaya pada kedua orang tuanya
INILAMPUNG.COM- Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro), selain memantapkan diri sebagai perguruan tinggi terbaik nomor satu se Sumbagsel. Berbasis peringkat Unirank dan Webomatrick. Kini mulai mengembangkan Maha Santri bekerja sama dengan At Tanwir. Yang capaiannya, mulai terlihat.
Yakni, beberapa mahasiswa UM Metro sukses menuntaskan hafalan Al Quran 30 juz. Salah satunya, Sukma Enggalita Sedayu.
Sukma tercatat sebagai mahasiswi di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI). Saat ini masih duduk di semester 5. "Menghafal sejak SMP sampai SMA, sekitar 7 tahun," kata Sukma.
Berasal dari Rumbia, Lampung Tengah, yang kini usianya baru 19 tahun itu, ia menjelaskan proses mulai tertarik jadi penghafal Quran. Sejak masuk di Boarding School IT Baitul Muslim, Way Jepara dari SMP kelas 1 sampai lulus SMA sudah hafal 30 juz.
"Hanya saja belum mutqin (kuat), jadi ketika lulus hafalannya banyak yang hilang. Kemudian kembali menghafal saat kuliah sembari mondok di At Tanwir, Metro,” kata dia.
Menurut dia, dalam sehari biasa setor hafalan sebanyak 4 halaman di 3 waktu di bawah bimbingan Ustadzah Masna Irhamyah. “Mulai hafalan biasanya pas bangun tidur, menghafal dari malam, lalu setoran bada Subuh, kemudian setoran lagi jam 10 pagi. Bada dhuhur biasanya saya manfaatkan untuk hafalan mandiri untuk setoran bada ashar. Sehari biasanya setor hafalan 2 lembar," jelas Sukma.
Ketika ditanya motivasi menghafal Al Quran, ia mengaku ingin memberikan mahkota cahaya untuk kedua orang tuanya. “Saya ingin memberikan mahkota cahaya untuk kedua orang tua saya di syurga-Nya nanti," kata dia.
Selain itu, jelas dia, ingin mengamalkan hadits yang berbunyi, sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.
Saat ini Putri Bapak Imron Rosadi ini tengah melakukan murojaah secara rutin untuk persiapan Tasmi 30 juz atau ujian hafalan yang akan berlangsung akhir tahun 2021 mendatang.
Sukma menjelaskan, lazimnya para penghafal Quran, dirinya juga sering mengalami kendala. Beruntung, dirinya berada dalam kompleks dan lingkungan yang banyak memberikan dukungan. Bersama dia ada 40 rekan sesama penghafal Quran yang saling memotivasi.
"Senang sekali menjadi bagian dari At Tanwir yang telah memfasilitasi program maha santri, bisa menghafal sambil kuliah, saya juga dikelilingi oleh teman-teman yang mendukung, menyemangati, dan bisa menjadikan saya untuk lebih termotivasi serta terbiasa istiqomah bersama Al Quran,” jelas dia.(lis/inilampung)