INILAMPUNG.COM - Ada setidaknya, lima puluh desa wisata terbaik di Indonesia yang sudah dirilis pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Salah satu desa wisata terbaik itu adalah Desa Rigis Jaya, Kabupaten Lampung Barat.
Desa Rigis Jaya yang belakangan lebih familiar disebut Kampung Kopi itu, masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 setelah bersaing dengan 1.831 peserta.
“Semua peserta itu dipilih dari desa wisata terbaik yang terkumpul dari 34 provinsi,” demikian disebut Menteri Parekraf, Sandiaga Uno dalam keterangan persnya.
Menteri Sandiaga Uno pada Jumat, 10 September 2021 mengunjungi Desa Alam Endah Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut dia, 50 desa wisata yang masuk ADWI 2021 itu bakal dikunjungi semua, termasuk di Pekon Ringgis Jaya.
ADWI 2021 sendiri, merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf.
Event ini, jelas dia, bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi.
Sementara itu, berbeda dengan ADWI yang dihelat Kemenparekraf, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah lebih dulu mengumumkan pemenang kompetisi BCA Desa Wisata Awards 2021. Daftar pemenang diumumkan dalam acara Penganugerahan BCA Desa Wisata Awards 2021 pada Jumat (3/9/2021) lalu.
Pada Desa Wisata Award 2021 yang digelar BCA, tidak ada satu pun perwakilan dari Lampung yang meraih juara dalam semua kategori.
Kampung Kopi Rigis Jaya
Keberadaan desa atau Kampung Kopi Rigis Jaya, Kecamatan Ait Hitam, Lampung Barat (Lambar) layak dijadikan destinasi maupun liburan bersama keluarga.
Berjarak kurang lebih 55 km dari Kota Liwa, dan 192 km dari Bandarlampung. Berbasis hitungan google maps. Jarak tempuh yang diperlihatkan aplikasi tersebut, sekitar 3 jam 49 menit jika mengendarai mobil, dan lebih lama, selisih sekitar 15 menit jika memakai sepeda motor.
Desa Rigis Jaya tercatat sebagai perkebunan kopi terbaik di Lambar dengan rata-rata dalam satu hektar berpenghasilan 2 ton, produktifitas kopi dalam 1 tahun mencapai kurang lebih 1058 ton. Dilansir dari BPS Lambar, luas perkebunan di kampung kopi itu ada 498,34 ha.
Saat ini pengelolaan beragam paket wisata juga digarab serius dari hulu sampai hilir. Salah satunya, laman visit Lambar yang terus meminta support agar Kampung Kopi Rigis Jaya masuk 10 besar ADWI 2021 dan portal Rigis Jaya sebagai lapak aneka kopi robusta kemasan serta beragam layanan paket wisata edukasi.
Peratin atau Kepala Pekon Rigis Jaya, Sugeng mengungkapkan ada sejumlah paket wisata yang ditawarkan Kampung Kopi Rigis Jaya hingga menjadikannya nominasi 50 besar ADWI 2021.
Di Kampung Kopi Rigis Jaya, lanjut dia, prioritas utama yang ditawarkan kepada para wisatawan, yakni berupa paket wisata edukasi mengenai pemberdayaan kopi.
"Mulai dari pembibitan kopi hingga dapat dikonsumsi," jelas Sugeng.
Selain itu, paket wisata mengenai edukasi pemberdayaan kopi tersebut, juga mengkombinasikan dengan budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.
“Wisatawan bisa merasakan bagaimana kehidupan masyarakat Rigis Jaya yang mayoritas bekerja sebagai petani kopi. Wisatawan dapat menginap di homestay dan berinteraksi langsung dengan pemilik homestay yang merupakan masyarakat setempat," jelas Sugeng.
Kehidupan masyarakat desa itulah, jelas Sugeng, diharapkan bisa memantik keinginan pelancong khususnya yang selama ini tinggal di perkotaan. Mendapat sensasi dan sentuhan alam serta meminum kopi langsung dari ladang, bagi sebagian orang adalah kerinduan dan hiburan tersendiri.(dre/inilampung)