Cari Berita

Breaking News

Bahaya Ghibah Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Sabtu, 24 April 2021

Tono (ist/inilampung)

Dalam islam ghibah (menggunjing orang lain) merupakan salah satu perbuatan tercela,yang wajib untuk kita hindari. Karena perbuatan ini sangat merugikan diri sendiri, lebih-lebih orang lain. Larangan perbuatan tercela tersebut terekam didalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat yang artinya kamar-kamar terdiri dari 18 ayat, merupakan surat ke-49 dan tergolong surat Madaniyah.

Dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat/49:12 

Allah SWT telah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudanya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S.Al-Hujurat/49:12).

Dari ayat tersebut dapat kita ambil pelajaran dan hikmahnya yaitu terdapat tiga larangan dan satu perintah dari Allah SWT..

Yang pertama: peringatan yang ditujukan kepada orang yang beriman agar menjauhi prasangka buruk. Yang kedua:larangan mencari-cari keburukan orang lain dan yang ketiga:larangan menggunjing atau membicarakan orang lain(ghibah).

Adapun perintah-Nya adalah bertakwa kepada Allah SWT. Yang Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.

Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda,

"Tahukah kalian apa itu ghibah?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Kemudian beliau sallahu'alaihi wasallam bersabda, "Engkau menyebut-nyebut saudaramu tentang sesuatu yang ia benci

Kemudian ada yang bertanya, "Bagaimana menurutmu jika sesuatu yang aku sebutkan tersebut nyata-nyata apa pada saudaraku?"

Beliau Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam menjawab, "Jika memang apa yang engkau ceritakan tersebut ada pada dirinya itulah yang namanya ghibah, namun jika tidak berarti engkau telah berdusta atas namanya". (HR. Muslim 2589 Bab: Al-Birr Was Silah Wal Adab).

Dari sebuah ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi tersebut hendaknya kita semua bisa mengambil pelajaran dan hikmahnya agar kita semua khususnya umat Islam selalu berhati-hati dalam berbicara, harus mampu menjaga lisan-lisan kita masing-masing.(*)

*)Tono
Guru PAI SMK Patria Gadingrejo Pringsewu

LIPSUS